Bisnis.com, JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengungkapkan skenario yang membuat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bubar.
Sebagai informasi, PPP bersama Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) membentuk KIB pada Mei 2022. Meski begitu, hingga kini KIB belum menentukan calon presiden (capres) untuk diusung pada Pilpres 2024.
Malahan, PPP terlebih dahulu menyatakan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres. Akibatnya, kini KIB terancam bubar apabila Golkar dan PAN tak satu suara dengan PPP dalam mendukung pencapresan Ganjar.
Mardiono pun mengakui hal tersebut. Menurutnya hanya ada satu skenario yang membuat KIB bubar, yaitu perbedaan dukungan capres dan juga calon wakil presiden (cawapres) antara anggota koalisi.
"Manakala nanti kemudian pilihan presidennya sudah berbeda, pilihan wakil presidennya sudah berbeda, nah itu barulah dinyatakan KIB sudah tidak bersatu lagi," ujar Mardiono di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023).
Meski begitu, dia mengklaim hingga kini KIB masih tetap solid. Mardiono menyatakan masih tetap berusaha mengajak Golkar dan PAN untuk sama-sama mendukung pencapresan Ganjar.
Baca Juga
Golkar dan PAN, lanjutnya, secara resmi belum menyatakan dukungan ke salah satu sosok capres tertentu. Oleh sebab itu, KIB masih tetap bersama.
"Sekarang belum [Golkar dan PAN usung capres tertentu]. Jadi kami masih tetap bersama, Koalisi Indonesia Bersatu masih tetap utuh," ungkap mantan anggota Wantimpres ini.
Mardiono mengklaim komunikasi anatara dirinya dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan masih berjalan dengan lancar. Dia pun punya keyakinan KIB masih akan tetap bersatu ke depannya.
"Tapi harapan saya dan saya meyakini bahwa KIB akan tetap bersatu pada masa yang akan datang," jelasnya.