Bisnis.com, JAKARTA--Sandiaga Salahudin Uno hanya memiliki dua pendekatan yang bisa dilakukan agar diterima oleh PKS dan bisa menjadi bacawapres Anies Baswedan pada Pilpres 2024 nanti.
Pendekatan pertama yaitu transaksional mengingat Pilpres sudah semakin dekat dan pendekatan kedua yaitu skema naturalisasi seperti yang dilakukan Sandiaga pada tahun 2019 dulu.
Hal tersebut harus segera dilakukan Sandiaga Uno agar bisa segera mendapatkan kepastian politik sebelum Pilpres 2024 digelar di Indonesia.
“Nah, terkait naturalisasi ini, dulu pernah dilakukan oleh Sandi pada 2019, di mana dia bilang mau keluar dari partai Gerindra dan bergabung ke PAN, ternyata hal itu tidak terjadi. Akhirnya Sandi tetap mencari zona nyaman untuk bisa mensecure kepentingan dia,” tutur Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam di Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Umam menduga alasan Sandiaga Uno mulai melirik PKS untuk Pilpres 2024 yaitu lantaran rencananya tidak berjalan mulus di PPP yakni menjadi bacawapres Ganjar Pranowo dari PDI-Perjuangan. Maka dari itu, menurut Umam, Sandiaga langsung gerak cepat bermanuver agar diterima bergabung ke PKS dan menjadi bacawapres Anies Baswedan.
“Manuver Sandi ini sebenarnya mengindikasikan bahwa proposal bacawapres yang diajukan PPP kepada PDI-Perjuangan sudah ditolak,” katanya.
Baca Juga
Menurut Umam, Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga akan turun gunung untuk menentukan siapa bacawapres yang tepat mendampingi Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 nanti.
“Jadi semuanya akan ditentukan oleh Bu Mega. Nah, itulah kemudian kenapa PPP tidak memiliki hak veto secara politik untuk menentukan siapa cawapres pendamping Ganjar Pranowo,” ujarnya.