Bisnis.com, JAKARTA - Departemen Transportasi (USDOT) mengatakan Amerika Serikat (AS) akan mengizinkan maskapai penerbangan China untuk meningkatkan layanan penumpang AS menjadi 12 perjalanan pulang pergi per pekan.
Jumlah tersebut sama dengan jumlah penerbangan yang diizinkan Beijing untuk maskapai AS, seperti dilansir dari Reuters, pada Kamis (4/5/2023).
USDOT menyatakan bahwa ini adalah dorongan dari 8 penerbangan pulang pergi per pekan yang saat ini diizinkan oleh maskapai China dan sesuai dengan yang diizinkan Beijing untuk maskapai AS.
Perizinan tersebut sebagian kecil dari 150 lebih penerbangan pulang pergi yang diizinkan oleh masing-masing pihak sebelum pembatasan karena pandemi yang diberlakukan pada awal 2020.
"Tujuannya adalah pembukaan kembali pasar layanan udara AS-China secara bertahap dan lebih luas," katanya, seperti dilansir dari Reuters, pada Kamis (4/5/2023).
Sementara itu, China membuka kembali perbatasannya untuk turis asing untuk pertama kalinya dalam 3 tahun pada Maret 2023.
Baca Juga
Operator AS American Airlines AAL.O, Delta Air Lines DAL.N, dan United Airlines UAL.O mengoperasikan layanan penumpang terjadwal antar negara, seperti halnya operator China Xiamen Airlines, Air China 601111.SS, China Southern Airlines 600029.SS dan China Eastern Airlines 600115.SS.
USDOT mencatat AS mulai mengoperasikan 2 penerbangan pulang pergi per pekan tambahan ke Shanghai dari Texas setelah pembatasan pandemi China dicabut pada Maret 2023.
"Pembatasan China pada perjalanan udara telah, dan terus, berdampak buruk pada pasar transportasi udara AS-China," lanjutnya.
Maskapai penerbangan AS dan maskapai asing lainnya dilarang terbang di atas Rusia sebagai pembalasan atas larangan AS terhadap Rusia dari penerbangan di atas AS pada Maret 2022 setelah invasi ke Ukraina.
Sementara itu, dua senator utama mengeluarkan surat yang mendesak pemerintahan Joe Biden untuk menghentikan maskapai China dan maskapai non-Amerika lainnya terbang di atas Rusia pada rute AS, yang memberi keuntungan dalam konsumsi bahan bakar dan waktu terbang, pada Februari lalu.
Airlines for America yang mewakili maskapai besar AS memuji surat para senator tersebut pada Februari lalu.
Maskapai itu mencatat ada kekhawatiran terkait industri yang sudah berlangsung lama terkait penerbangan Rusia yang telah merugikan maskapai penumpang dan kargo Amerika.