Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik Sudan, 550 Orang Tewas dan 926 Lainnya Terluka

Kementerian Kesehatan Sudan mengatakan 550 orang tewas akibat bentrokan dan 926 orang lainnya terluka. 
Warga Thailand, yang dievakuasi dari Sudan untuk menghindari konflik, tiba di pangkalan Angkatan Udara Kerajaan Thailand di Bandara Internasional Don Mueang di Bangkok, Thailand, 27 April 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Warga Thailand, yang dievakuasi dari Sudan untuk menghindari konflik, tiba di pangkalan Angkatan Udara Kerajaan Thailand di Bandara Internasional Don Mueang di Bangkok, Thailand, 27 April 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Sudan mengatakan sedikitnya 550 orang telah tewas akibat bentrokan hingga Selasa (2/5/2023). 

Bentrokan terjadi antara tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter negara itu yang sudah berlangsung selama 2 pekan. Selain itu, pihak kementerian juga menyampaikan bahwa 926 orang lainnya di Sudan mengalami luka-luka akibat bentrokan. 

Kementerian Kesehatan Sudan mengumumkan informasi tersebut melalui saluran televisi Al-Sharq pada Selasa (2/5/2023). 

"Sebanyak 550 orang tewas dan 926 lainnya luka-luka sejak bentrokan antara tentara dan pasukan khusus pecah," katanya, seperti dilansir dari TASS, Rabu (3/5/2023). 

Seperti diketahui, ketegangan di Sudan meningkat setelah terjadi ketidaksepakatan antara panglima militer Abdel Fattah al-Burhan, yang juga mengepalai Dewan Kedaulatan yang berkuasa, dan Kepala Pasukan RSF paramiliter Mohamed Hamdan Dagalo yang dikenal sebagai Hemedti, wakil al-Burhan di dewan.

Kedua organisasi militer itu bertikai dalam menyatukan angkatan bersenjata Sudan, terkait pihak yang harus diangkat sebagai panglima tertinggi angkatan darat.

Adapun konflik tersebut untuk menentukan seorang perwira militer pilihan yang lebih disukai Burhan, atau presiden sipil terpilih seperti yang ditekankan Dagalo.

Bentrokan bersenjata antara faksi-faksi militer yang bersaing meletus di dekat sebuah pangkalan militer di Merowe dan di Ibu Kota Khartoum pada Sabtu (15/4/2023). Menurut serikat pekerja dokter di Sudan setidaknya 400 warga sipil telah tewas di negara itu sejak konflik pecah pertama kali. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper