Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Bertemu 6 Ketum Parpol di Istana Hingga 2,5 Jam, Bahas Apa?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang sejumlah ketua umum partai politik (ketum parpol) untuk melakukan halalbihalal di Istana Merdeka.
Presiden Jokowi mengucapkan selamat Hari Buruh Internasional 2023 / Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi mengucapkan selamat Hari Buruh Internasional 2023 / Biro Pers Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang sejumlah ketua umum partai politik (ketum parpol) untuk melakukan halalbihalal di Istana Merdeka, pada Selasa (2/5/2023).

Menurut pantauan Bisnis, Ketum Partai Gelora Karya (Golkar) Airlangga Hartarto tiba pada pukul 18.38 WIB yang disusul oleh Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono pada 18.40 WIB. Tak berselang lama, Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) hadir pada 18.44 WIB.

Selanjutnya, Ketum Gerindra Prabowo Subianto pun menampakkan kaki di Istana pada pukul 18.46 WIB, kemudian Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang hadir beberapa waktu berselang yakni 18.57 WIB dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pada 18.59 WIB.

Adapun, pertemuan antara Presiden Ke-7 RI dan enam ketua umum partai politik koalisi pendukung pemerintah tersebut berakhir usai menghabiskan waktu sekitar 2,5 jam.

Kendaraan yang membawa Megawati keluar pertama kali dari pintu samping Istana pada pukul 21.38 WIB, dimana dirinya hanya tersenyum sembari melambaikan tangan dan pergi meninggalkan lokasi.

Selanjutnya, Airlangga dan Cak Imin kompak keluar bersamaan pada 21.48 WIB, sedangkan Prabowo, Mardiono, dan Zulhas keluar pada pukul 21.50 WIB

Prabowo pun berkelakar alasan pertemuan dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut memakan waktu sampai 2,5 jam lebih. Menurutnya, karena orang-orang yang dipanggil Presiden asal Surakarta ini sudah menjalin kekerabatan dengan baik sehingga waktu berlalu tanpa terasa.

“Kenapa? Ya, karena kami semua bersahabat, kekeluargaannya juga baik,” kata Prabowo kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).

Meski begitu, Prabowo juga mengungkapkan alasan atas absennya Partai NasDem yang dinahkodai oleh Surya Paloh. Hal ini disebutnya karena Ketum Parpol bernuansa biru itu sedang berada di luar Negeri.

“Sedang di luar Negeri, sedang di luar negeri,” ucapnya singkat.

Lebih lanjut, Prabowo pun menjelaskan beberapa isi diskusi dari pertemuan tersebut. Menteri Pertahanan (Menhan) itu menekankan kembali kalau pertemuan ini adalah silaturahim pascalebaran.

"Hal-hal yang baik, tadi kita terutama intinya Lebaran. Kemudian beliau menyampaikan perkembangan terakhir bidang ekonomi, ramalan semua negara besar, ramalan World Bank, IMF, semua. Indonesia benar-benar punya potensi benar-benar untuk menjadi negara maju,” ujarnya.

Prabowo menyebut optimistis dari Jokowi untuk mewujudkan visi Indonesia Maju selepas kepemimpinannya dapat terwujud oleh Presiden selanjutnya.

“Bisa [jadi Negara maju] sekarang saja kalau tidak salah GDP kita sudah US$ 1,5 triliun, diperkirakan sekarang ekonomi kita sudah ke 16 besar dan diperkirakan kita sangat mungkin menjadi ekonomi keempat terbesar di dunia kalau kita pandai memanfaatkan keadaan. Jadi itu titipan beliau kepada kita-kita. Saya kira itu intinya," tuturnya.

Kendati demikian, Prabowo mengaku tak ada pembahasan mendalam terkait dengan isu pencapresan atau Koalisi besar atau ajakan ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

“Tadi kita nggak terlalu rinci [bahas politik]. Bahkan, saya kira nggak ada. Secara praktis tidak, tetapi titipan besar bahwa kita harus rukun, kita harus kompak, bisa kerja sama demi Negara ini. Intinya itu demi bangsa dan Negara,” tandas Prabowo.

Sementara itu, Ketum PPP Mardiono mengatakan bahwa pembahasan dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lebih fokus kepada nasib Indonesia ke depan, khususnya dalam memanfaatkan peluang bonus demografi.

“Tadi yang lebih banyak adalah bagaimana Indonesia ke depan, kita punya bonus demografi yang kesempatan 13 tahun ke depan. Ini kita nggak boleh terlewatkan, kalau terlewatkan mendapatkan bonus demografi itu maka kemungkinan nanti lewat kesempatan itu, karena itu kita tidak boleh ketinggalan kesempatan ini,” lanjutnya.

Sementara itu, Airlangga juga kembali menegaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan silaturahmi dan halalbihalal partai pendukung pemerintah, dimana beberapa pembahasan adalah mengenai capaian pembangunan dan tantangan Negara ke depan.

Saat ditanyakan mengenai koalisi besar, Airlangga berseloroh bahwa setiap undangan merupakan tokoh-tokoh besar. "Ya ini kan sudah besar mau besar gimana lagi," ujarnya. Tak hanya itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu pun irit bicara nasib Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

"Tadi kami gak bahas spesifik mengenai itu tapi lebih kepada perekonomian ke depan. Juga sering disampaikan juga dengan Pak Presiden terkait dengan tantangan middle income trap. Kami punya pemahaman yang sama, enam partai yang bertemu presiden hari ini," katanya.

Airlangga pun menyebut dalam pertemuan lebih dari 2,5 jam itu benar-benar tidak membahas strategi pemilihan umum (pemilu) 2024, sebab hal tersebut merupakan isu internal masing-masing partai.

“Kami bicara konten bicara isi pembangunan. Jadi kalau masalah [politik dan strategi pemilu] itu masing-masing partai. Ya tadi kita membahas yg tadi saya sebut. Bahkan Pak Imin mendukung masalah stunting. Itu kita bahas," pungkas Airlangga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper