Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan bahwa penting untuk memastikan invasi Rusia ke Ukraina tidak berhasil dan Seoul sedang mempertimbangkan bantuan mematikan ke Kyiv Ukraina.
Dalam pidatonya di Harvard University's Kennedy School pada hari kelima kunjungan kenegaraan untuk memperingati 70 tahun aliansi Ameriak Serikat (AS)-Korea Selatan, Yoon mengatakan invasi Rusia merupakan pelanggaran hukum internasional dan hak-hak warga Ukraina.
"Kita harus membuktikan bahwa upaya seperti itu tidak akan pernah berhasil, untuk memblokir upaya lebih lanjut yang dilakukan pada masa depan," katanya dikutip dari Reuters, Sabtu (29/4/2023).
Yoon ditanya tentang kemungkinan Korea Selatan memberikan bantuan mematikan ke Ukraina, dan menjawab: "Kami memantau dengan cermat situasi yang terjadi di medan perang di Ukraina dan akan mengambil tindakan yang tepat untuk menegakkan norma internasional dan hukum internasional.”
"Saat ini kami sedang memantau situasi dengan cermat dan kami sedang mempertimbangkan berbagai opsi."
Pada hari Rabu (26/4/2023), Yoon bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih dan AS berjanji untuk memberi Korea Selatan lebih banyak wawasan tentang perencanaan nuklirnya atas konflik dengan Korea Utara, di tengah kecemasan atas persenjataan rudal dan bom Pyongyang yang terus meningkat.
Baca Juga
AS dan Korsel juga membahas situasi di Ukraina.
Yoon mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara minggu lalu sebelum berangkat ke Amerika Serikat bahwa Seoul mungkin akan memperluas dukungannya untuk Ukraina di luar bantuan kemanusiaan dan ekonomi, jika terjadi serangan sipil skala besar, menandakan perubahan sikapnya terhadap mempersenjatai Ukraina untuk pertama kalinya.