Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Ukraina Ngotot AS Segera Kirim Jet Tempur F-16

Menteri Luar Negeri Ukraina ngotot Amerika Serikat (AS) segera kirim jet tempur F-16 ke negaranya.
Ukraina desak Amerika Serikat (AS) segera kirim pesawat jet tempur F-16 untuk mempertahankan serangan udara dari Rusia./Reuters
Ukraina desak Amerika Serikat (AS) segera kirim pesawat jet tempur F-16 untuk mempertahankan serangan udara dari Rusia./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Negeri Dmytro mengatakan jika Amerika Serika (AS) kirim jet tempur F-16, itu akan sangat membantu mempertahankan langit Ukraina.

Tak hanya jet tempur F-16, Kuleba juga sudah membuat daftar senjata yang sangat dibutuhkan Ukraina seperti artileri, sistem roket peluncuran ganda, pertahanan udara, tank, dan rudal jarak jauh.

“Memberikan F-16 kepada Ukraina akan menghalangi Rusia. Saatnya untuk mengambil langkah ini,” kata  Kuleba dikutip dari Kyiv Independent, Jumat (28/4/2023).

Ukraina telah meminta para pejuang selama berbulan-bulan untuk mempertahankan langitnya dan memaksimalkan efektivitas pasukan gabungannya selama serangan balasan di masa yang akan datang.

Dari semua model yang tersedia, Ukraina telah menunjukk  minat terbesar pada F-16 buatan AS, yang beroperasi sejak tahun 1970-an dan dioperasikan oleh lebih dari 20 negara.

Namun, beberapa sekutu Barat, termasuk AS dan Jerman, telah mengesampingkan pengiriman jet tempur dalam waktu dekat.

Kritikus berpendapat bahwa keengganan sekutu untuk memasok jet tempur F-16, Typhoon dan Dassault dan rudal ATACMS jarak jauh ke Ukraina akan mencegah Kyiv meluncurkan serangan balasan dan membebaskan sisa wilayah Ukraina.

Sementara, analis perang udara  untuk think tank Royal United Service Institute (RUSI) Inggris, Justin Bronk, mengatakan jika jet tempur F-16 tidak cocok dengan kondisi Ukraina.

Pesawat tempur F-16 sangat rapuh sehingga membutuhkan pangkalan udara yang disiapkan secara khusus

"F-16 memiliki asupan udara yang besar di bawah hidung yang menyedot segala sesuatu dari tanah langsung ke dalamnya," ungkap Justin Bronk.

Kurangnya pesawat dan rudal canggih Ukraina kemungkinan akan memperpanjang perang agresi Rusia dan mengakibatkan ribuan kematian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper