Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gempa M 7,3! Warga Sumbar Sempat Panik Evakuasi Takut Tsunami

Gempa M 7,3 dan adanya peringatan dini tsunami membuat warga Sumbar sempat panik evakuasi diri.
Grafik hasil pencatatan seismometer/seismograf, alat pencatat besaran gempa bumi./Reuters
Grafik hasil pencatatan seismometer/seismograf, alat pencatat besaran gempa bumi./Reuters

Bisnis.com, PADANG - Mengetahui terjadi gempa M 7,3 dan adanya peringatan dini tsunami dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membuat masyarakat yang tinggal dekat dari pantai wilayah Sumatera Barat, panik pada pukul 03.00 WIB itu.

Seperti di daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai, melalui rekaman video amatir, warga terlihat berlarian melakukan evaluasi ke perbukitan.

Belum diketahui kondisi di Mentawai saat ini, apakah ada atau tidak dampak buruk akibat gempa tersebut, mengingat pusat gempa berada di Mentawai.

Di Kota Padang masyarakatnya juga berhamburan melakukan evakuasi menuju shalter dan juga menuju wilayah ketinggian atau zona aman tsunami. Jalan raya terpantau ramai menuju jalan Bypass.

"Warga yang mengungsi ini yang tinggal dekat dari pantai. Ada peringatan dini tsunami dari BMKG, makanya kami langsung evakuasi," kata Jejeng, Selasa (25/4/2023).

Berbeda di daerah Kabupaten Pesisir Selatan, kendati masyarakat banyak yang tinggal di dekat pantai, mereka memilih untuk melakukan evakuasi dari dalam rumah saat terjadi gempa tersebut.

"Kami yang tinggal di pantai, langsung melihat laut, apakah ada tanda-tanda terjadi tsunami atau tidak. Biasanya air laut agak surut sebelum terjadi tsunami," ujar Ikal, warga Sutera.

Dikatakannya yang terlihat pascagempa tersebut kondisi air laut ditepi pantai terpantau normal. Sehingga masyarakat memilih tetap tenang dan tidak melakukan evaluasi meninggalkan wilayah pantai.

"Alhamdulillah sampai sekarang kondisi kembali kondusif. Apalagi sebentar lagi mau subuh, masyarakat masih memantau kondisi pantai," sebutnya.

Begitupun warga di Kabupaten Padang Pariaman, Yuke mengatakan keluarganya memilih untuk melakukan evakuasi dini, mengingat tempat tinggal berada di dekat pantai.

"Kami tinggal di daerah belakang BIM [Bandara Internasional Minangkabau], kami langsung evakuasi menuju Lubuk Alung," ucap Yuke.

Kini pernyataan BMKG telah diganti dari Peringatan Dini Tsunami menjadi Tidak Berpotensi Tsunami, membuat masyarakat cukup lega dan tidak panik untuk melakukan evaluasi dini.

Namun terlihat masih ada masyarakat yang enggan untuk kembali ke rumah mereka masing-masing, karena masih khawatir terjadi gempa susulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper