Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jerman hingga Swedia Evakuasi Warga dari Sudan Melalui Jalur Udara

Pertempuran di Sudan telah memicu krisis kemanusiaan di negara miskin tersebut, di mana jutaan orang tidak memiliki akses ke layanan dasar.
Asap mengepul dari pesawat yang terbakar di dalam Bandara Khartoum selama bentrokan antara Pasukan Dukungan Cepat paramiliter dan tentara di Khartoum, Sudan 17 April 2023. /Reuters-Stringer
Asap mengepul dari pesawat yang terbakar di dalam Bandara Khartoum selama bentrokan antara Pasukan Dukungan Cepat paramiliter dan tentara di Khartoum, Sudan 17 April 2023. /Reuters-Stringer

Bisnis.com, JAKARTA — Sebuah pesawat angkatan udara Jerman mengangkut 101 orang yang dievakuasi dari Sudan, kemudian mendarat di Berlin. Hal tersebut dilakukan saat berbagai negara bergegas mengevakuasi warganya dari Kota Khartoum di tengah-tengah perebutan kekuasaan yang mematikan antara tentara dan pasukan paramiliter.

Pihak Swedia melaporkan semua staf kedutaan besarnya di Khartoum sudah melakukan evaluasi keluarga dan warganya secara cepat ke Republik Djibouti.

Dilansir dari Reuters pada Senin (24/4/2023), pesawat-pesawat militer dan personel Swedia akan terus membantu evakuasi warga negara asing selama situasi keamanan memungkinkan.

Sudan yang tiba-tiba meluncur ke dalam konflik antara tentara dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) telah menewaskan ratusan orang dan membuat ribuan orang asing terlantar, termasuk para diplomat dan pekerja bantuan.

Beberapa evakuasi dilakukan melalui udara yang berjarak sekitar 650 kilometer dari timur laut Khartoum, namun berjarak sekitar 800 kilometer melalui jalan darat.

Pihak militer menjelaskan angkatan udara Jerman telah menerbangkan 311 orang sejauh ini dari sebuah lapangan terbang di dekat Khartoum. Adapun kelompok pertama dibawa kembali ke Berlin dengan menggunakan pesawat Airbus A321 dari pangkalan Al Azrak di Yordania, yang digunakan sebagai pusat operasi evakuasi.

Meski demikian, militer Jerman tidak memberikan rincian orang yang telah dievakuasi seluruhnya warga negara Jerman atau ada warga negara lain.

Sebagai informasi, pertempuran di Sudan telah memicu krisis kemanusiaan di negara miskin tersebut, di mana jutaan orang tidak memiliki akses ke layanan dasar.

Sedikitnya 420 orang telah tewas sejak pertempuran meletus pada 15 April, empat tahun setelah otokrat yang telah lama berkuasa, Omar al-Bashir, digulingkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper