Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan Rusia terus melanjutkan pengepungan Kota Bakhmut di Ukraina Timur. Pertempuran antara prajurit Kremlin dengan Kyiv bahkan berlangsung sangat sengit dan mematikan.
Laporan terbaru Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengklaim telah menewaskan sebanyak 470 prajurit Ukraina dalam sehari.
Serangan mematikan itu dilakukan unit-unit militer Rusia yakni pasukan lintas udara dan artileri yang mendukung laju pasukan Wagner bertempur merebut Bakhmut sejak beberapa bulan lalu.
“Pasukan lintas udara dan artileri dari kelompok pasukan "Selatan" mendukung unit penyerangan untuk merebut kota dan menghentikan upaya musuh untuk melakukan serangan balik,” demikian bunyi laporan dari pihak Rusia yang dikutip, Jumat (21/4/2023).
Selain pasukan darat, Rusia juga menghujani Bakhmut dengan rudal dan artileri. Rusia menyebutkan bahwa selama beberapa hari terakhir, penerbangan taktis militer mereka melakukan 10 kali serangan mendadak ke kubu Ukraina.
Sementara itu, Pasukan Selatan Rusia berhasil menyelesaikan 64 misi tembakan. Serangan udara dan tembakan artileri itu menghujam pasukan Ukraina di wilayah pemukiman Bogdanovka, Krasnoe dan Stupochki di Donetsk.
Baca Juga
Akibat gempuran yang datang bertubi-tubi, sekitar 470 prajurit dan tentara bayaran Ukraina tewas. Sedangkan 3 tank, 5 kendaraan tempur infanteri, 6 kendaraan tempur lapis baja, 4 kendaraan, kendaraan tempur Grad MLRS, dan howitzer Msta-B hancur.
“Selain itu, gudang amunisi brigade mekanik ke-72 Angkatan Bersenjata Ukraina di area pemukiman Vodiane di Donetsk, hancur,” imbuh laporan tersebut.
Adapun penerbangan operasional-taktis militer, pasukan misil, dan artileri kelompok pasukan (pasukan) Rusia mengalahkan 86 unit artileri Ukraina di 127 distrik dalam sehari.
Serangan itu juga menghantam daerah pemukiman Konstantinovka yang merupakan tempat markas gabungan tentara Ukraina di Bakhmut.
Sementara itu pihak Ukraiana menyatakan bahwa pertempuran di Bakhmut sampai saat ini masih berlangsung. Pasukan Ukraina, demikian dikutip dari laman resmi pemerintah setempat, bahkan mengklaim berhasil memukul mundur 22 serangan Rusia.