Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik dengan Kosovo, Presiden Serbia Sebut Tidak Lagi Percaya Barat

Presiden Serbia Alexandar Vucic menekankan bahwa negaranya tidak lagi mempercayai Barat. 
Presiden Serbia Alexandar Vucic di World Economic Forum (WEF), Swiss, Kamis (29/1/2023). Bloomberg/Stefan Wermuth
Presiden Serbia Alexandar Vucic di World Economic Forum (WEF), Swiss, Kamis (29/1/2023). Bloomberg/Stefan Wermuth

Bisnis.com, JAKARTA - Mengenai konflik dengan Kosovo yang melibatkan Uni Eropa, Presiden Serbia Alexandar Vucic mengatakan bahwa dirinya tidak lagi mempercayai Barat, karena telah memeras negaranya. Vucic menekankan hal itu dalam sebuah wawancara yang dilakukan dengan TV Prva, pada Kamis (20/4/2023) malam. 

"Mereka semua berjanji kepada saya (selama pembicaraan baru-baru ini di Ohrid Makedonia Utara), bahwa (penciptaan) Komunitas Kota Serbia akan menjadi hal pertama yang harus dilakukan, dan kemudian saya, Vucic, akan mulai memenuhi kewajiban saya," katanya. 

Dia mengatakan bahwa Barat telah berbohong sejak awal, dan tidak akan mempercayai apapun yang Barat katakan. 

"Mereka berbohong kepada saya sejak awal, dan mereka tahu mereka berbohong. Izinkan saya memberi tahu Anda bahwa saya tidak lagi mempercayai mereka, saya tidak percaya pada apapun yang mereka katakan," lanjutnya, seperti dilansir dari TASS, Jumat (21/4/2023). 

Lebih lanjut, dia menekankan bahwa tujuan Barat ialah mendukung Kosovo dan menghancurkan Serbia. Namun, dia menegaskan bahwa Serbia tidak akan pernah hancur. 

"Izinkan saya memberi tahu Anda apa triknya di sini, dan mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan. Tujuan mereka adalah untuk mendukung apa yang disebut Kosovo dan menghancurkan Serbia. Saya tahu ini adalah satu-satunya tujuan mereka, tujuan akhir mereka. Mungkin mereka akan berhasil menghancurkan saya, tetapi mereka tidak akan menghancurkan Serbia, saya jamin," tambahnya. 

Putaran negosiasi lain tentang Kosovo dan Metohija diadakan di kota Ohrid di Makedonia Utara pada 18 Maret 2023, dimediasi oleh Perwakilan Tinggi UE untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell dan Perwakilan Khusus UE untuk Dialog Beograd-Pristina dan masalah regional Balkan Barat lainnya, Miroslav Lajcak. 

Kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan tentang sejumlah masalah, termasuk tentang pembentukan Komunitas Kota Serbia yang telah lama disetujui di Kosovo. 

Serbia menolak melakukan tindakan apa pun yang bertujuan menormalisasi hubungan dengan Ibu Kota Kosovo, selama syarat tidak dipenuhi.

Setelah kembali dari Ohrid, Perdana Menteri Republik Kosovo Albin Kurti dikritik secara luas karena membuat konsesi ini. 

Setelah itu, dia menyatakan bahwa Komunitas Kota Serbia tidak dapat dibentuk karena bertentangan dengan konstitusi Kosovo.

Layanan Aksi Eksternal Uni Eropa menerbitkan dokumen yang berjudul perjanjian tentang jalur menuju normalisasi antara Kosovo dan Serbia, pada 17 Februari lalu. 

Dokumen tersebut mengusulkan saling pengakuan paspor, pendirian misi permanen dan komitmen untuk bekerja pada perjanjian yang mengikat secara hukum tentang normalisasi komprehensif hubungan. 

Setelah mempelajari rencana UE, Vucic mengatakan republiknya dipaksa untuk memilih antara isolasi dan menyetujui semua ketentuan rencana baru, antara lain menyiratkan aksesi Kosovo ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang sama dengan pengakuan de-facto atas kemerdekaannya. 

Selain itu, Barat mengancam akan menangguhkan proses integrasi Serbia di Eropa, menghentikan investasi, dan menjatuhkan sanksi jika Beograd (Ibu Kota Serbia) menolak untuk menerima syarat-syarat konsep pembicaraan yang baru. Vucic menggambarkan negosiasi itu sebagai yang paling sulit yang pernah dia lakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper