Bisnis.com, JAKARTA - Para Menteri Luar Negeri G7 mengutuk pembicaraan Rusia baru-baru ini tentang penempatan senjata nuklir di Belarusia dan meminta China untuk bertanggung jawab terhadap internasional.
Menurut negara G7 penempatan nuklir Rusia di Belarusia sebagai sebuah kebijakan yang tidak akan dapat diterima.
Pertemuan negara G7 di Kota Karuizawa Jepang menyoroti intervensi militer Rusia dan ketakutan akan tindakan serupa oleh China terhadap Taiwan, telah menjadi fokus dalam pertemuan tersebut.
"Retorika nuklir Rusia yang tidak bertanggung jawab dan ancamannya untuk menyebarkan senjata nuklir di Belarusia tidak dapat diterima," kata para menteri G7, seperti dilansir dari Reuters, pada Selasa (18/4/2023).
Para menteri negara G7 dalam pertemuan itu menekankan bahwa setiap penggunaan senjata kimia, biologi atau nuklir Rusia akan menghadapi konsekuensi yang parah.
"Setiap penggunaan senjata kimia, biologi atau nuklir oleh Rusia akan menghadapi konsekuensi yang parah," lanjutnya.
Baca Juga
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa negaranya akan menempatkan senjata nuklir taktis jarak pendek di wilayah tetangganya yakni Belarusia, pada bulan lalu.
Moskow mengatakan langkah tersebut terpaksa dilakukan karena perluasan aliansi militer NATO menuju perbatasan Rusia.
Adapun keputusan tersebut menjadi pertama kalinya bagi Rusia yang mengatakan akan menempatkan senjata nuklir di wilayah negara lain sejak berakhirnya Perang Dingin tiga dekade lalu.
Para menteri G7 mengatakan akan mengulangi seruannya agar China bertindak sebagai anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab.
Selain itu, juga menyetujui bahwa perdamaian dan keamanan di Selat Taiwan sangat penting dan menentang militerisasi Beijing di Laut China Selatan.