Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Para Menteri G7 Kecam Nuklir Rusia di Belarusia dan Serukan China Perbaiki Perilaku

G7 menilai penempatan nuklir Rusia di Belarusia sebagai sebuah kebijakan yang tidak akan dapat diterima.
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi, Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly, Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna, Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani, dan Wakil Sekretaris Jenderal PBB Layanan Aksi Eksternal Eropa (EEAS) Enrique Mora berpose untuk foto pada awal sesi kerja kelima Pertemuan Menteri Luar Negeri G7 di hotel Prince Karuizawa di Karuizawa pada
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi, Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly, Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna, Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani, dan Wakil Sekretaris Jenderal PBB Layanan Aksi Eksternal Eropa (EEAS) Enrique Mora berpose untuk foto pada awal sesi kerja kelima Pertemuan Menteri Luar Negeri G7 di hotel Prince Karuizawa di Karuizawa pada

Bisnis.com, JAKARTA - Para Menteri Luar Negeri G7 mengutuk pembicaraan Rusia baru-baru ini tentang penempatan senjata nuklir di Belarusia dan meminta China untuk bertanggung jawab terhadap internasional.

Menurut negara G7 penempatan nuklir Rusia di Belarusia sebagai sebuah kebijakan yang tidak akan dapat diterima.

Pertemuan negara G7 di Kota Karuizawa Jepang menyoroti intervensi militer Rusia dan ketakutan akan tindakan serupa oleh China terhadap Taiwan, telah menjadi fokus dalam pertemuan tersebut.

"Retorika nuklir Rusia yang tidak bertanggung jawab dan ancamannya untuk menyebarkan senjata nuklir di Belarusia tidak dapat diterima," kata para menteri G7, seperti dilansir dari Reuters, pada Selasa (18/4/2023).

Para menteri negara G7 dalam pertemuan itu menekankan bahwa setiap penggunaan senjata kimia, biologi atau nuklir Rusia akan menghadapi konsekuensi yang parah.

"Setiap penggunaan senjata kimia, biologi atau nuklir oleh Rusia akan menghadapi konsekuensi yang parah," lanjutnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa negaranya akan menempatkan senjata nuklir taktis jarak pendek di wilayah tetangganya yakni Belarusia, pada bulan lalu.

Moskow mengatakan langkah tersebut terpaksa dilakukan karena perluasan aliansi militer NATO menuju perbatasan Rusia.

Adapun keputusan tersebut menjadi pertama kalinya bagi Rusia yang mengatakan akan menempatkan senjata nuklir di wilayah negara lain sejak berakhirnya Perang Dingin tiga dekade lalu.

Para menteri G7 mengatakan akan mengulangi seruannya agar China bertindak sebagai anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab.

Selain itu, juga menyetujui bahwa perdamaian dan keamanan di Selat Taiwan sangat penting dan menentang militerisasi Beijing di Laut China Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper