Efek Piala Dunia U 20
Menariknya, penurunan elektabilitas PDIP dan Ganjar ini terjadi usai polemik penolakan Timnas Israel U-20 bertanding di Indonesia beberapa waktu lalu.
Salah satu lembaga yang menolak Timnas Israel itu adalah PDIP beserta para kadernya, termasuk Ganjar. Diyakini, karena gelombang penolakan itu FIFA membatalkan status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U-20.
Peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, temuan survei lembaganya pada bulan lalu menunjukkan sebagain besar pemilih PDIP dan Ganjar sebenarnya tak mempersoalkan kehadiran Timnas Israel di ajang Piala Dunia U-20 Indonesia.
"Ada misrepresentasi, ada gap [celah] antara aspirasi PDIP dan Ganjar Pranowo dengan basis massanya. Jadi basis massa kedua entitas ini pada dasarnya tidak ada problem [masalah] dengan Israel tapi elitenya mempersoalkan," ungkap Burhanuddin saat menanggapi temuan LSI, pada kesempatan yang sama.
Oleh sebab itu, dia tak heran adanya penurunan elektabilitas yang cukup signifikan ke PDIP dan Ganjar, buntut penolakan Timnas Israel yang berakibat batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
"Ada potensi kekecewaan di situ," jelas Burhanuddin.
Baca Juga
PDIP sendiri sudah menyatakan siap menghadapi konsekuensi penurunan elektabilitas akibat sikapnya yang menolak timnas Israel bertanding di Indonesia.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakani pihaknya akan selalu konsisten terhadap Israel, apalagi jika negara itu tetap mengganggu kedaulatan Palestina. PDIP, klaimnya, akan mengedepankan kemanusiaan meski berakibat penurunan elektabilitas.
"PDIP harus berdiri kokoh atas sikap terhadap Israel. Sikap itulah yang ditunjukkan oleh PDIP. Bahwa itu mengandung suatu konsekuensi atas sikap kader PDIP, ya itu harus kami terima," jelas Hasto di Kompleks Stadion GBK, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2023).