Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga Survei Indonesia atau LSI merilis data elektabilitas calon presiden (capres) potensial yang berpotensi maju dalam kontestasi pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
Salah satu sorotan LSI dalam survei tersebut adalah terkait tren elektabilitas Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan (PDIP) yang nyungsep seiring tendensi negatif dari peristiwa pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Menariknya, di tengah keterpurukan Ganjar dan PDIP, tren kinerja terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode survei sebelumnya.
LSI mencatat 76,8 persen responden yang disurvei sangat luas dengan kinerja Presiden Jokowi. Angka ini naik 0,9 persen dibandingkan dengan periode survei 10-17 Februari 2023. Tingkat kepuasan terhadap Jokowi tercatat tertinggi selama 3 bulan terakhir.
Selain Jokowi, elektabilitas Erick Thohir tampaknya tidak terpengaruh dengan sentimen negatif pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Data LSI mengungkap bahwa elektabilitas Erick Thohir naik dari 1,8 persen menjadi 2,1 persen.
Tren kenaikan elektabilitas Erick Thohir, sejalan dengan persepsi publik bahwa Menteri BUMN itu telah berupaya maksimal untuk melobi FIFA supaya Indonesia tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Total responden yang percaya bahkan mencapai angka 80 persen.
Baca Juga
Kendati naik, elektabiltas Erick Thohir masih jauh tertinggal dibandingkan top 3 yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Tren Elektabilitas
Di sisi lain, hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga menunjukkan elektabilitas antara tiga calon presiden (Capres) potensial di Pemilu 2024 yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan sama kuat.
Survei LSI ini menanyakan kepada responden, jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan dipilih. LSI melampirkan 19 nama calon presiden potensial.
Hasilnya, Ganjar jadi pilihan utama dengan memperoleh 19,8 persen suara. Kemudian, disusul Prabowo dengan 19,3 persen suara. Lalu, mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendapatkan 18,4 persen suara.
Artinya, ketiganya hanya terpaut tak lebih dari dua persen, sedangkan 16 nama lainnya terpaut jauh dengan memperoleh kurang dari 6 persen suara.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menarik kesimpulan Ganjar, Prabowo, dan Anies sama-sama kuat. Dia mengatakan, pada dasar temuan survei LSI itu menunjukkan bahwa tidak ada yang jauh lebih unggul antara tiga calon presiden potensial itu.
"Pilihan presiden kalau simulasi 19 nama terjadi dead hit, sama kuat boleh bilang, antara tiga nama teratas," ungkap Djayadi saat memaparkan hasil survei secara daring, Minggu (9/3/2023).
Dia menjelaskan, elektabilitas ketiganya beda tipis karena tak lepas dari penurunan suara Ganjar yang cukup signifikan, sedangkan Prabowo dan Anies mengalami penguatan.
Hasil survei LSI pada Februari 2023, Ganjar memperoleh 27,1 persen sedangkan survei April ini hanya memperoleh 19,8 persen. Artinya, ada penurunan 7,3 persen suara.
Pada momentum yang sama, Prabowo mengalami kenaikan 1,4 persen suara, sedangkan Anies memperoleh kenaikan 1,2 persen suara.