Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi Beri Rp29,8 Triliun untuk Bantu Krisis Ekonomi Pakistan

Arab Saudi memberikan dukungan dana sebesar Rp29,8 triliun untuk membantu perekonomian Pakistan yang berada di ambang kehancuran.
Tentara Pakistan berbincang di dekat bendera Pakistan yang berkibar di penjara Karachi, Pakistan, Jumat (23/8/2013)./Reuters-Akhtar Soomro
Tentara Pakistan berbincang di dekat bendera Pakistan yang berkibar di penjara Karachi, Pakistan, Jumat (23/8/2013)./Reuters-Akhtar Soomro

Bisnis.com, JAKARTA - Arab Saudi memberikan dukungan kepada Pakistan dalam bentuk uang sebesar US$2 miliar atau setara dengan Rp29,8 triliun untuk membantu memenuhi persyaratan kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF). 

Menteri Keuangan Junior Pakistan, Aisha Ghaus Pasha, mengatakan bahwa Arab Saudi telah memberi tahu IMF bahwa langkah ini sangat penting untuk memastikan Pakistan memenuhi syarat terakhir yang dibutuhkan untuk kesepakatan dengan IMF dan mencegah terjadinya gagal bayar.

Sebelumnya pada tahun 2018, Pakistan telah meminta bantuan keuangan dari IMF untuk membantu menjaga stabilitas ekonomi negara tersebut. Namun, kesepakatan dengan IMF mengharuskan Pakistan untuk melakukan reformasi ekonomi yang sulit, seperti peningkatan pajak dan pengurangan subsidi energi.

Dukungan keuangan dari Arab Saudi sangat membantu Pakistan untuk memenuhi persyaratan kesepakatan dengan IMF dan mengamankan stabilitas ekonominya. 

Aksi tersebut turut menunjukkan hubungan yang erat antara kedua negara dan komitmen Arab Saudi untuk membantu negara-negara sahabat dalam mengatasi kesulitan keuangan.

Sementara itu, IMF telah meminta Pakistan untuk mengamankan jaminan pembiayaan eksternal dari negara-negara sahabat dan mitra multilateral guna mendanai kesenjangan neraca pembayaran yang dihadapi oleh Pakistan untuk tahun fiskal yang berakhir pada bulan Juni.

Hal ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh Pakistan untuk mendapatkan pinjaman sebesar US$1,1 miliar atau setara dengan Rp16,4 triliun dari IMF, yang merupakan bagian dari paket bantuan (bailout) sebesar US$6,5 miliar atau sekitar Rp97,1 triliun yang telah disetujui oleh IMF pada 2019.

Paket bailout ini sangat penting bagi Pakistan untuk mencegah terjadinya gagal bayar terhadap kewajiban pembayaran eksternal.

Selain itu, kesepakatan ini juga diharapkan dapat membuka jalan bagi Pakistan untuk mendapatkan pembiayaan bilateral dan multilateral lainnya guna menopang cadangan devisa yang telah turun selama empat minggu terakhir dan membantunya keluar dari krisis neraca pembayaran yang dihadapi.

Pasha mengatakan Islamabad juga sedang dalam pembicaraan dengan UEA untuk mendapatkan jaminan simpanan cadangan devisa di bank sentral.

“Arab Saudi juga akan menyediakan dana US$240 juta atau setara dengan Rp3,5 triliun untuk membiayai Proyek Bendungan Mohmand multiguna Pakistan, sebuah kompleks pembangkit listrik tenaga air utama,” katanya dilansir dari Reuters, Jumat (7/4/2023).

Kementerian urusan ekonomi mengatakan proyek ini akan berkontribusi pada keamanan energi Pakistan, meningkatkan pasokan air yang berkelanjutan untuk pertanian dan konsumsi manusia serta meningkatkan ketahanan terhadap banjir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper