Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NasDem Geram Moeldoko Ingin Rebut Demokrat: Penguasa Ingin Gagalkan Anies

NasDem tak senang dengan langkah Moeldoko yang seakan ingin merebut kembali Partai Demokrat setelah partai itu mendukung Anies.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko ditemui di ditemui di Bali International Convention Centre, Minggu (13/11/2022). Bisnis-Akbar Evandio.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko ditemui di ditemui di Bali International Convention Centre, Minggu (13/11/2022). Bisnis-Akbar Evandio.

Bisnis.com, JAKARTA - Partai NasDem tak senang dengan langkah Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang seakan ingin merebut kembali Partai Demokrat, apalagi partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

Sebagai informasi, Moeldoko bersama bersama Jhoni Allen Marbun telah mengajukan peninjauan kembali (PK) atas putusan kasasi MA dengan Nomor Perkara 487 K/TUN/2022 yang diputus pada 29 September 2022. Putusan itu memenangkan Partai Demokrat yang dipimpin AHY.

Memang, pada awal 2021 Moeldoko dinyatakan terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa yang diadakan di Deli Serdang, Sumatera Utara. Meski begitu hasil Kongres Luar Biasa itu tak disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM.

Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi menyatakan pengajuan PK itu merupakan upaya untuk mengagalkan Anies untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2024. Apalagi, pengajuan itu dilakukan sehari setelah Demokrat resmi mendeklarasikan Anies sebagai capres usungan.

"Memang ada pihak yang sedang berkuasa ingin menggagalkan Mas Anies untuk jadi capres," ujar Gus Choi kepada Bisnis, Selasa (4/4/2023).

Dia mengatakan, banyak cara yang dilakukan untuk menjegal Anies. Bahkan, lanjutnya, pihak itu tak segan melakukan dengan cara ilegal.

"Berbagai cara mereka tempuh, termasuk cara-cara ilegal dan haram," jelasnya.

Gus Choi pun merasa masyarakat sudah pintar menilai bahwa yang dilakukan Moeldoko itu merupakan salah satu cara untuk menjegal upaya Anies untuk menjadi calon penerus Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ya semua rakyat tahu, kudeta lewat kongres Medan gagal. Mungkin berikutnya lewat hukum," ungkapnya.

Dia pun yakin yang benar pasti menang. Sejalan, AHY juga menyatakan hal yang sama.

AHY menilai, ada upaya serius yang dijalankan Moeldoko untuk menggagalkan pencapresan Anies, dan lebih parahnya lagi untuk membubarkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dengan cara mengambil alih Partai Demokrat.

“Ada upaya untuk membubarkan Koalisi Perubahan. Tentu saja salah satu caranya dengan mengambil alih Partai Demokrat karena Demokrat merupakan salah satu kekuatan perubahan selama ini,” terang AHY di Kantor DPP Demokrat, Senin (3/4/2023)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper