Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ukraina Geram Rusia Ambil Alih Kepresidenan Dewan Keamanan PBB

Presiden Ukraina Zelenskyy geram karena Rusia mengambil alih kepresidenan Dewan Keamanan PBB.
Erta Darwati
Erta Darwati - Bisnis.com 02 April 2023  |  17:18 WIB
Ukraina Geram Rusia Ambil Alih Kepresidenan Dewan Keamanan PBB
Ukraina Geram Rusia Ambil Alih Kepresidenan Dewan Keamanan PBB. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyanyikan lagu kebangsaan selama upacara peringatan prajurit Ukraina yang tewas dalam pertempuran di Desa Moshchun yang dianggap sebagai pertempuran kunci untuk mempertahankan Ibu Kota Ukraina selama serangan Rusia di wilayah Kyiv, Ukraina 21 Maret 2023. - Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia mengambil alih kepresidenan Dewan Keamanan PBB dan menyebabkan kemarahan Ukraina, pada Sabtu (1/4/2023). 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa langkah tersebut sebagai langkah yang absurd dan merusak. 

Rusia terakhir kali memegang kepresidenan bergilir dari Dewan Keamanan PBB untuk menjaga perdamaian pada Februari 2022, saat pasukan Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina. 

"Sayangnya, kami memiliki beberapa berita yang jelas tidak masuk akal dan merusak," kata Zelensky dalam video hariannya, seperti dilansir dari Reuters, pada Minggu (2/4/2023). 

Zelensky menambahkan bahwa penembakan Rusia terbaru telah menewaskan seorang bocah laki-laki berusia 5 bulan pada Jumat (31/3/2023). 

"Dan pada saat yang sama Rusia memimpin Dewan Keamanan PBB. Sulit membayangkan apapun yang lebih membuktikan kebangkrutan total lembaga semacam itu," lanjutnya. 

Presidensi bergilir terjadi setiap bulan di antara 15 negara anggota. Kremlin dan pejabat Rusia lainnya berjanji untuk menjalankan semua haknya dalam peran tersebut.

AS mendesak Rusia untuk melakukan secara profesional saat mengambil peran itu, dengan mengatakan tidak ada cara untuk memblokir Moskow dari peran tersebut.

Sebelumnya, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) sebuah badan peradilan internasional yang tidak terkait dengan PBB mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Vladimir Putin dan komisionernya untuk hak-hak anak, dan menudingnya melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi ratusan anak secara ilegal dari Ukraina.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut kepresidenan Rusia di Dewan Keamanan PBB sebagai tamparan di muka komunitas internasional. Zelensky mengatakan sudah waktunya untuk perombakan umum lembaga global, termasuk Dewan Keamanan PBB. 

"Reformasi jelas diperlukan untuk mencegah negara teroris dan negara lain manapun yang ingin menjadi teroris merusak perdamaian," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Rusia Ukraina dewan keamanan pbb PBB
Editor : Aprianus Doni Tolok

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top