Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bambang Pacul: Kalau Ada Pembatasan Uang Kartal, DPR Nangis Semua

Bambang Pacul menyebut kalau RUU Perampasan Aset disahkan DPR menangis semua karena bagi-bagi uang harus pakai e-Wallet.
Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto saat dijumpai di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, 14 April 2022 / Bisnis-Aprianus Doni Tolok
Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto saat dijumpai di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, 14 April 2022 / Bisnis-Aprianus Doni Tolok

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyatakan pemerintah akan lebih mudah berantas korupsi jika RUU Perampasan Aset sudah jadi UU.

Saat itu, Mahfud dan Komisi III DPR sedang melakukan rapat dengan bahasan transaksi mencurigakan Rp349 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Sulit memberantas korupsi itu, tolong melalui Pak Bambang Pacul, tolong Pak, Undang-undang Perampasan Aset tolong didukung, biar kami bisa ambil begini-begini ini Pak," ujar Mahfud pada kesempatan yang sama.

Memang, RUU Perampasan Aset Terkait Tindak Pidana masuk ke 39 daftar RUU yang jadi program legislatif nasional (Prolegnas) prioritas 2023 DPR. RUU itu merupakan usulan pemerintah untuk perubahan Prolegnas Prioritas 2022.

Namun demikian, Ketua Komisi III DPR Bambang 'Pacul' Wuryanto alias Bambang justru memberikan tanggapan yang di luar ekspektasi. Politikus PDIP itu mengungkapkan bahwa jika RUU Perampasan Aset negara disahkan justru nanti anggota DPR akan nangis semua.

"Masak nanti mau bagi-bagi duit harus pakai e-Wallet, cuma Rp20 juta lagi. Enggak bisa pak, nanti mereka tidak jadi lagi."

Pacul juga meminta Mahfud MD melobi ketua umum (ketum) partai politik agar RUU Perampasan Aset segera terbit.

“Pak Mahfud tanya kepada kita, 'Tolong dong RUU Perampasan Aset dijalanin.' Gampang Pak Senayan ini [DPR], lobinya jangan di sini Pak, ini Korea-korea ini [anggota dewan] semua nurut bosnya masing-masing,” ujar Pacul saat rapat dengan Mahfud di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2023) malam.

Dia menjelaskan, para anggota DPR bisa saja berkomentar liar saat rapat di parlemen namun ketika ditegur pimpinan partainya masing-masing mereka akan langsung ciut.

“Di sini boleh ngomong galak, Pacul ditelepon, 'Pacul berhenti,' 'Siap!'. Laksanakan? laksanakan Pak,” ungkap politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu.

Oleh sebab itu, Pacul meminta Mahfud lebih baik langsung berbicara ke para ketum partai politik yang ada di Senayan agar RUU Perampasan Aset dapat segera disahkan jadi UU, daripada memohon ke anggota dewan.

“Mungkin perampasan aset bisa, tapi harus bicara kepada para ketum partai. Kalau di sini enggak bisa, enggak bisa. Jadi permintaan jenenge langsung saya jawab: Bambang Pacul siap, kalau diperintah,” tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper