Bisnis.com, JAKARTA - Kolonel Jenderal Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengatakan bahwa pasukannya akan segera meluncurkan serangan balasan ke Rusia. Dia menyebut, serangan balasan ini telah lama ditunggu-tunggu setelah bertahan selama empat bulan.
Langkah tersebut segera dijalankan lantaran setelah serangan musim dingin besar-besaran, Rusia mulai kehabisan tenaga tanpa merebut Bakhmut.
Melansir Reuters, Kamis (23/3/2023), Oleksandr menjelaskan pernyataan itu merupakan indikasi terkuat dari Kyiv bahwa mereka hampir mengubah taktik, setelah menerima serangan Rusia selama musim dingin yang brutal.
Tentara bayaran Wagner Rusia, yang mencoba merebut Bakhmut dalam pertempuran terpanjang dan paling berdarah dalam perang ini. Oleksandr menilai pasukan Rusia telah kehilangan banyak tenaga.
"Segera, kami akan mengambil keuntungan dari kesempatan ini, seperti yang kami lakukan di masa lalu di dekat Kyiv, Kharkiv, Balakliya, dan Kupiansk," kata Oleksandr.
Oleksandr adalah salah satu komandan utama di balik strategi Ukraina tahun lalu yang menangkis serangan Rusia di Kyiv dan memukul mundur pasukan Moskow hingga paruh kedua 2022.
Baca Juga
Garis depan di Ukraina sebagian besar telah dibekukan sejak serangan besar terakhir Ukraina pada November. Sejak itu, Moskow telah mengirim ratusan ribu tentara cadangan dan narapidana yang direkrut dari penjara ke dalam pertempuran yang digambarkan oleh kedua belah pihak sebagai penggiling daging.
Tindakan Rusia hanya menghasilkan sedikit keuntungan, sedangkan Ukraina yang tadinya terlihat akan menarik diri dari kota kecil Bakhmut di timur justru memutuskan untuk mempertahankan pasukannya di sana, sehingga Moskow tidak bisa meraih kemenangan pertamanya sejak Agustus lalu.
Kyiv telah lama mengatakan bahwa mereka merencanakan serangan balasan besar-besaran pada 2023 dengan menggunakan persenjataan Barat yang baru dipasok. Beberapa serangannya yang paling sukses tahun lalu terjadi dengan cepat setelah Rusia kehabisan tenaga dalam pertempuran besar di timur.
Tidak ada tanggapan langsung dari Moskow atas klaim terbaru bahwa pasukannya di Bakhmut kehilangan momentum. Namun, Yevgeny Prigozhin, bos tentara bayaran Wagner, telah mengeluarkan pernyataan pesimis dalam beberapa hari terakhir yang memperingatkan akan adanya serangan balasan dari Ukraina.
Adapun, pada Senin, Prigozhin menerbitkan sebuah surat kepada Menteri Pertahanan (Menhan), Sergei Shoigu, yang mengatakan bahwa Ukraina bertujuan untuk memisahkan pasukan Wagner dari pasukan reguler Rusia, menuntut Shoigu bertindak untuk mencegah hal ini dan memperingatkan konsekuensi negatif jika dia gagal.