Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin Ngaku Iri Pada Pengembangan Ekonomi dan Pertahanan China

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa dirinya iri dengan perkembangan ekonomi dan pertahanan Negara China.
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu saat pertemuan puncak regional di Kota Samarkand, Uzbekistan pada Kamis dan Jumat (15-16 September 2022)./Istimewa
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu saat pertemuan puncak regional di Kota Samarkand, Uzbekistan pada Kamis dan Jumat (15-16 September 2022)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku iri pada perkembangan ekonomi dan pertahanan Negara China.

Hal tersebut disampaikan Putin saat Presiden China, Xi Jinping, tiba di Moscow dengan membawa proposal penyelesaian konflik Ukraina serta mempererat hubungan antar dua negara.

Dilansir dari The Sydney Morning Herald pada Selasa (21/3/2023), Putin mengatakan sangat menghargai kedatangan Xi ke Rusia bersama dengan seluruh tujuan positifnya menjaga hubungan baik Rusia-China.

Dalam pertemuan informal tersebut Putin juga mengaku iri pada sistem China yang sangat efektif untuk mengembangkan ekonomi dan memperkuat negara.

Tak jauh berbeda, Jinping juga memuji Putin atas gaya kepemimpinannya yang kuat.

"Saya melihat bahwa rakyat Rusia akan kembali memilih anda pada pemilu 2024 karena terlihat anda adalah pemimpin yang kuat," tutur Xi.

Hubungan kedua negara Rusia-China terasa hangat, bahkan Putin menjamu teman baiknya Xi untuk makan malam di Kremlin, memamerkan hubungannya dengan sekutu terkuatnya hanya beberapa hari setelah pengadilan internasional menyerukan penangkapan presiden Rusia tersebut atas kejahatan perang di Ukraina.

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) mengecam kunjungan Xi, dengan mengatakan bahwa waktu tersebut menunjukkan bahwa China memberikan perlindungan diplomatik kepada Moskow untuk melakukan kejahatan-kejahatan lebih lanjut.

Seperti diketahui ini adalah perjalanan pertama ke luar negeri untuk Xi sejak dia memperoleh masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya bulan lalu.

Xi telah mencoba untuk menggambarkan bahwa China cukup sebagai pembawa perdamaian yang potensial di Ukraina, bahkan ketika dia memperdalam hubungan ekonomi dengan sekutu terdekatnya.

Selain itu, Ajudan Kremlin Yury Ushakov mengatakan kunjungan ini akan menjadi kunjungan bisnis semata dan tidak akan ada hal-hal protokoler tambahan. Kunjungan ini hanya berfokus pada negosiasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper