Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku iri pada perkembangan ekonomi dan pertahanan Negara China.
Hal tersebut disampaikan Putin saat Presiden China, Xi Jinping, tiba di Moscow dengan membawa proposal penyelesaian konflik Ukraina serta mempererat hubungan antar dua negara.
Dilansir dari The Sydney Morning Herald pada Selasa (21/3/2023), Putin mengatakan sangat menghargai kedatangan Xi ke Rusia bersama dengan seluruh tujuan positifnya menjaga hubungan baik Rusia-China.
Dalam pertemuan informal tersebut Putin juga mengaku iri pada sistem China yang sangat efektif untuk mengembangkan ekonomi dan memperkuat negara.
Tak jauh berbeda, Jinping juga memuji Putin atas gaya kepemimpinannya yang kuat.
"Saya melihat bahwa rakyat Rusia akan kembali memilih anda pada pemilu 2024 karena terlihat anda adalah pemimpin yang kuat," tutur Xi.
Baca Juga
Hubungan kedua negara Rusia-China terasa hangat, bahkan Putin menjamu teman baiknya Xi untuk makan malam di Kremlin, memamerkan hubungannya dengan sekutu terkuatnya hanya beberapa hari setelah pengadilan internasional menyerukan penangkapan presiden Rusia tersebut atas kejahatan perang di Ukraina.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) mengecam kunjungan Xi, dengan mengatakan bahwa waktu tersebut menunjukkan bahwa China memberikan perlindungan diplomatik kepada Moskow untuk melakukan kejahatan-kejahatan lebih lanjut.
Seperti diketahui ini adalah perjalanan pertama ke luar negeri untuk Xi sejak dia memperoleh masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya bulan lalu.
Xi telah mencoba untuk menggambarkan bahwa China cukup sebagai pembawa perdamaian yang potensial di Ukraina, bahkan ketika dia memperdalam hubungan ekonomi dengan sekutu terdekatnya.
Selain itu, Ajudan Kremlin Yury Ushakov mengatakan kunjungan ini akan menjadi kunjungan bisnis semata dan tidak akan ada hal-hal protokoler tambahan. Kunjungan ini hanya berfokus pada negosiasi.