Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Ngamuk! Drone Jatuh di Laut Hitam Bukti AS Terlibat di Ukraina

Insiden drone MQ-9 AS dan pernyataan Pentagon perihal misi di atas Laut Hitam dekat perbatasan Rusia menunjukkan bahwa AS terlibat di konflik Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat di layar selama pidato tahunannya di Majelis Federal, di Sevastopol, Krimea, 21 Februari 2023. REUTERS/Alexey Pavlishak
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat di layar selama pidato tahunannya di Majelis Federal, di Sevastopol, Krimea, 21 Februari 2023. REUTERS/Alexey Pavlishak

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Dewan Duma Negara Komite Urusan Internasional Rusia Leonid Slutsky mengatakan bahwa insiden pesawat tak berawak (drone) MQ-9 Amerika Serikat (AS) dan pernyataan Pentagon perihal misinya di atas Laut Hitam menunjukkan bahwa AS terlibat dalam konflik Ukraina.

Dia menyatakan bahwa dua hal tersebut menjadi bukti lain dari terlibatnya AS dalam konflik Rusia dengan Ukraina yang telah berjalan lebih dari setahun. 

“Insiden dengan drone MQ-9 AS dan komentar Pentagon tentangnya adalah bukti lain bahwa Amerika Serikat terlibat dalam konflik Ukraina," katanya, seperti dilansir dari TASS, Rabu (15/3/2023). 

Pejabat pertahanan AS telah mengonfirmasi dan tidak menyangkal bahwa drone yang terbang di atas Laut Hitam tersebut dalam misi pengintaian. "Tidak diragukan lagi, ini adalah provokasi yang tidak dapat dilihat Rusia selain sebagai tindakan musuh," kata anggota parlemen senior Rusia itu.

Slutsky menggambarkan sebuah tanggapan dari pilot Rusia sebagai orang yang sangat profesional dan terkalibrasi. "Mereka tidak melanggar perbatasan Rusia, atau bertabrakan atau melakukan kontak dengan pesawat tak berawak (drone)," lanjutnya. 

Dia meminta Washington untuk menganalisis risiko skema drone sebelum menimbulkan konsekuensi besar tersebut.  "Perhatikan bahwa Amerika Serikat yang telah menyebabkan eskalasi yang konsisten di zona konflik Ukraina," tambahnya.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, sistem kontrol wilayah udara Rusia mendeteksi kendaraan udara tak berawak (drone) MQ-9 AS yang terbang di atas Laut Hitam dekat Semenanjung Krimea pada Selasa (14/3/2023). 

Drone terbang melanggar batas sementara yang ditetapkan untuk operasi militer khusus. Drone itu terbang tak terkendali sebelum kehilangan ketinggian dan jatuh ke Laut Hitam. 

Komando Eropa AS mengklaim bahwa salah satu dari 2 pesawat tempur Su-27 Rusia menghantam baling-baling drone MQ-9 hingga jatuh ke Laut Hitam. 

Presiden AS Joe Biden diberitahu tentang insiden tersebut, dan setelah itu Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov dipanggil ke Departemen Luar Negeri AS.

MQ-9 Reaper merupakan drone pengintai dan serang modular yang dikembangkan oleh General Atomics Aeronautical Systems, yang dilengkapi dengan mesin turboprop dan dapat berkecepatan lebih dari 400 kilometer per jam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper