Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah drone mata-mata Amerika Serikat (AS) MQ-9 terdeteksi oleh alat kontrol wilayah udara Rusia di dekat Semenanjung Krimea. Drone itu melanggar batas rezim wilayah udara sementara yang ditetapkan selama operasi khusus di Ukraina, kata Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa (14/3/2023).
“Pada 14 Maret 2023 pagi, sistem kontrol wilayah udara Rusia telah mendeteksi kendaraan udara tak berawak MQ-9 Amerika yang terbang di atas Laut Hitam dekat Semenanjung Krimea ke arah perbatasan negara Federasi Rusia,” kata kementerian tersebut melansir TASS, Rabu (15/3/2023).
“Drone terbang dengan transpondernya mati, melanggar batas wilayah udara sementara yang ditetapkan untuk operasi militer khusus, dikomunikasikan ke semua pengguna wilayah udara internasional, dan diterbitkan sesuai dengan standar internasional.”
Menurut kementerian, setelah melakukan manuver tiba-tiba, pesawat tak berawak itu "terbang tanpa arah dengan kehilangan ketinggian dan bertabrakan dengan permukaan air."
“Pesawat Rusia tidak menggunakan senjata di dalam pesawat, tidak melakukan kontak dengan kendaraan udara tak berawak, dan kembali dengan selamat ke lapangan udara asal mereka,” tambahnya.
Komando Eropa AS mengklaim bahwa salah satu dari dua pesawat tempur Su-27 Rusia menghantam baling-baling drone hingga jatuh ke Laut Hitam.
Baca Juga
Presiden AS Joe Biden telah diberitahu tentang insiden tersebut. Sementara, Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov telah dipanggil ke Departemen Luar Negeri AS.
MQ-9 Reaper adalah kendaraan udara tak berawak pengintai dan penyerang modular yang dikembangkan oleh General Atomics Aeronautical Systems.
Drone ini dilengkapi dengan mesin turboprop dan kecepatan lebih dari 400 kilometer per jam. Durasi penerbangan maksimal adalah 24 jam. Drone ini mampu membawa rudal udara-ke-permukaan dan udara-ke-udara, serta bom berpemandu laser.
Dicegat
Pesawat tempur SU-27 Rusia melakukan pencegatan terhadap pesawat pengintai tak berawak MQ-9 AS, memaksanya jatuh di atas Laut Hitam, Komando Eropa AS melaporkan pada Selasa (14/3/2023).
"Sekitar pukul 07:03 (CET) (09:03 waktu Moskow - TASS), salah satu dari [dua] pesawat Su-27 Rusia menghantam baling-baling MQ-9, menyebabkan pasukan AS harus membawa MQ -9 turun di perairan internasional," kata sebuah pernyataan.
Sebelumnya, AFP melaporkan insiden dengan drone Reaper buatan AS di wilayah udara di atas Laut Hitam. Tidak ada rincian yang diberikan.
Biden diberi pengarahan tentang insiden itu, Koordinator Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih AS untuk Komunikasi Strategis John Kirby mengatakan dalam pengarahan, bahwa pesawat tempur Rusia tidak aman dan tidak profesional.
“Meskipun ada penyadapan lainnya, tapi yang ini"tidak aman dan tidak profesional," kata Kirby.