Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Populasi Rusia Anjlok Drastis, Dampak Perang dan Covid

Jumlah penduduk di Rusia anjlok dan berkurang sebanyak 2 juta orang dalam dua tahun terakhir
Tentara Ukraina berjalan di tengah serangan pasukan Rusia di dekat garis depan Kota Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina 3 Maret 2023. REUTERS/Alex Babenko/Reuters
Tentara Ukraina berjalan di tengah serangan pasukan Rusia di dekat garis depan Kota Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina 3 Maret 2023. REUTERS/Alex Babenko/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah laporan terbaru menyatakan jika populasi Rusia anjlok sejak perang dengan Ukraina dan juga covid-19.

Laporan itu memperkirakan hingga 250.000 tentara Rusia tewas dan terluka dalam setahun terakhir.

Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) menghitung bahwa tingkat rata-rata tentara Rusia yang terbunuh di Ukraina setiap bulan adalah "setidaknya 25 kali jumlah yang terbunuh per bulan di Chechnya dan 35 kali jumlah yang terbunuh di Afghanistan".

Ini menambah angka kematian, menyusul Rusia tercatat sebagai salah satu negara dengan tingkat kematian COVID-19 terburuk di dunia.

Ditambah eksodus massal pemuda dan keluarga mereka yang melarikan diri dari wajib militer, Rusia mungkin telah kehilangan dua juta orang dalam tiga tahun terakhir, menurut The Economist.

Harapan hidup laki-laki Rusia berusia 15 tahun saat ini sama dengan yang ada di Haiti.

Tingkat kelahiran negara itu telah menurun sejak 1994 ketika Rusia diperkirakan memiliki 149 juta warga.

Pada awal tahun 2022, populasinya diperkirakan mencapai 145,6 juta, dengan 3.358 kelahiran per hari lebih dari dibatalkan oleh tingkat kematian harian 3.663, menurut Statistica.

Antara 1 Januari 2022 dan 1 Januari tahun ini, populasi Rusia diperkirakan berkurang sekitar 560.000.

Selain kematian, perkiraan orang yang berimigrasi berkisar antara 500.000 hingga satu juta orang pada tahun lalu saja.

Menggunakan metode statistik berdasarkan perubahan struktur usia penduduk, terdapat 351.158 kematian berlebih pada tahun 2020 dan 678.022 pada tahun 2021 di Federasi Rusia, menurut artikel yang diterbitkan dalam jurnal PlosOne, November lalu.

Terdapat variasi regional yang signifikan, dengan laki-laki dan penduduk kota yang menderita kematian terbesar.

Sementara pada tahun 2021, terdapat sekitar 1,04 juta kematian lebih banyak daripada kelahiran yang tercatat di Rusia, menurut Statistica.

Rusia mencatat salah satu kesenjangan kematian berlebih terbesar secara global, dengan 580.000 kematian lebih banyak dari yang diperkirakan antara April 2020 dan Juni 2021, meskipun jumlah resmi COVID-19 hanya 130.000, menurut The Economist.

Dalam satu tahun, angka kematian melonjak dari 14,6 kematian per 1000 orang (2020) menjadi 16,7 per 1000 pada tahun 2021.

Pada tahun 2021, penyebab kematian paling umum di Rusia adalah penyakit sistem peredaran darah (khususnya serangan jantung, stroke, dan aneurisma), yang menyebabkan sekitar 640 kematian per 100.000 orang.

COVID-19 adalah penyebab kematian tertinggi kedua, dengan 319 kematian per 100.000. Neoplasma, terutama kanker, menyebabkan lebih dari 194 kematian per 100.000 dan merupakan penyebab kematian terbesar ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper