Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri RI membeberkan peran Indonesia dalam persoalan yang terjadi di Myanmar dan Afghanistan.
Juru bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah mengatakan, bahwa sejauh ini Indonesia terus mendorong peran partisipasi kaum perempuan di Afghanistan.
Indonesia memberikan beasiswa kepada 5 perempuan warga Afghanistan yang saat ini menjalani pendidikan di Indonesia.
"Adapun yang telah kita lakukan yaitu mendorong peran partisipasi kaum perempuan dalam berbagai aspek. Sejak tahun lalu Indonesia memberikan beasiswa kepada perempuan Afghanistan, 5 orang yang sekarang menjalani pendidikan di Indonesia," katanya pada Jumat (10/3/2023).
Dikatakan, Pemerintan Indonesia konsisten memberi bantuan kemanusiaan sejak tahun dalam bentuk pemenuhan hak-hak perempuan.
"Yang dilakukan pemerintah adalah dalam aspek bantuan kemanusiaan, kita konsisten, sejak tahun lalu ikut berkontribusi hak-hak perempuan di Afghanistan," lanjutnya.
Baca Juga
Terkait Myanmar, Dirjen Kerja Sama Asean Sidharto Suryodipuro mengatakan bahwa upaya diplomasi dengan Myanmar terus dilakukan.
"Upaya menjalin komunikasi dengan semua pihak di Myanmar terus dilakukan. Komunikasi tidak semata hanya dengan Junta tetapi dengan pihak terkait lainnya," lanjutnya.
Dia mengatakan, meski ada ruang negosiasi, tetapi ruang diplomasi sangat sempit. Sejauh ini, Indonesia memberi bantuan kemanusiaan dan dialog politik.
" Diplomasi yang dilakukan Indonesia terkait kekerasan, pentingnya bantuan kemanusiaan kepada semua pihak serta politik dialog, inklusif melibatkan semua pihak," tambahnya.
Sidharto menyatakan, bahwa Myanmar adalah anggota Asean dan tidak mengubah mandat itu, dan partisipasi Myanmar dalam KTT Asean di tingkat menteri luar negeri dilakukan secara representatif nonpolitik.