Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi berkunjung ke Jenewa, Swiss dan melakukan 12 pertemuan di Markas Besar PBB selama 2 hari, pada 27-28 Februari 2023. Krisis Myanmar dan Afghanistan jadi topik pembicaraan.
Menlu Retno menyatakan telah melakukan pertemuan dengan berbagai Menlu negara lain, antara lain, Menlu Norwegia, Belgia, Swiss, Palestina, Finlandia, Prancis, Maladewa, Iran, Paraguay, dan High Commissioner UNHCR.
Menurut Retno, dalam hampir semua pertemuan, isu mengenai Myanmar dan Afghanistan selalu muncul. "Dukungan internasional terhadap 5-Point Concensus Asean terhadap Myanmar masih sangat kuat," katanya.
Selain itu, Menlu menyampaikan bahwa dalam pertemuan dengan Menlu Prancis, Finlandia, Norwegia dan Swiss, juga menyampaikan apresiasi tinggi atas peran aktif Indonesia dalam isu perempuan di Afghanistan.
Lalu pertemuan dengan Menlu Palestina, juga disampaikan apresiasi terhadap Indonesia yang secara konsisten terus mendukung perjuangan rakyat Palestina.
"Menlu Palestina menyampaikan situasi di lapangan semakin memburuk dan tindak kekerasan semakin banyak," lanjutnya.
Baca Juga
Retno juga menyampaikan dalam pertemuan itu Menlu Palestina menjelaskan mengenai pertemuan Aqaba baru-baru ini. Namun di lain sisi, terjadi insiden pembakaran rumah dan mobil warga Palestina oleh warga Israel di Huwara.
Selanjutnya, Menlu dalam pertemuan itu juga menyampaikan permintaan dukungan untuk Indonesia dalam pencalonan di Dewan HAM 2024-2026 serta sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB 2029-2030.
Pihaknya menyatakan secara khusus dengan negara-negara Uni Eropa, dibahas mengenai pentingnya mempercepat perundingan Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).
"Saya juga meminta agar negara Uni Eropa menghilangkan kebijakan diskriminatif terhadap sawit dan mendukung kebijakan sustainable palm oil Indonesia, termasuk melalui pemberian akses pasar terhadap produk sawit yang telah menerima sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)," tambahnya.
Selanjutnya, dengan Prancis juga dibahas mengenai tindak lanjut hasil Presidensi G20 Indonesia, termasuk memastikan agar inisiatif Indonesia untuk mendorong kerja sama konkret negara G20 dengan negara berkembang dapat dilanjutkan di bawah Presidensi India.
Sementara itu, Menlu Retno juga membahas seputar pengungsi khususnya soal pengungsi Rohingya dengan UNHCR. "Dengan UNHCR, saya membahas upaya untuk mengatasi berbagai masalah pengungsi, khususnya pengungsi Rohingya, yang saat ini sangat rentan menjadi korban trans-national organized crime penyelundupan manusia," ujarnya.
Pihaknya juga bertemu dengan tim dari Humanitarian Dialogue Center yang membahas terkait Myanmar dan Afghanistan.
"Saya lupa menyebutkan bahwa selama di Jenewa saya juga bertemu dengan tim atau dengan teman-teman dari Humanitarian Dialogue Center dan kita juga membahas mengenai dua isu utama, yaitu Myanmar dan Afghanistan," katanya.