Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri China Qin Gang mengatakan tidak mengerti dengan sikap Amerika Serikat (AS) yang menuntut China untuk tidak memasok senjata ke Rusia.
AS dinilai menerapkan standar ganda. Pasalnya, mereka sering mengirim pasokan senjata ke Taiwan sebagai bantuan pertahanan, sedangkan China tidak boleh memasok senjata ke Rusia, seperti dilansir dari TASS, Selasa (7/3/2023).
Qin Gang mengatakan itu dalam konferensi pers tahunan di sela-sela Kongres Rakyat Nasional sidang parlemen, pada Selasa (7/3/2023).
"Orang-orang China mengajukan pertanyaan yang masuk akal. Mengapa AS berteriak-teriak tentang menghormati kedaulatan dan integritas teritorial ketika datang ke Ukraina, tetapi lupa untuk menghormati kedaulatan dan integritas teritorial China ketika datang ke Taiwan dan China?," katanya.
Dia mengatakan bahwa satu pihak meminta China untuk tidak memasok senjata ke Rusia, tetapi untuk waktu yang sama telah menjual senjata ke Taiwan.
"Mengapa di satu pihak tangan mereka meminta China untuk tidak memasok senjata ke Rusia, tetapi untuk waktu yang sama mereka telah menjual senjata ke Taiwan yang melanggar konsensus 17 Agustus?," lanjutnya.
Baca Juga
Menurutnya, AS seharusnya menghormati kedaulatan dan integritas wilayah China atas isu Taiwan yang menjadi dasar hubungan China-AS.
Sedangkan, baru-baru ini para pejabat AS memperingatkan bahwa China dapat mulai menyediakan senjata dan amunisi ke Rusia.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan akan ada konsekuensi jika China mengirim senjata ke Rusia untuk dipergunakan dalam perang di Ukraina.
Dia menyatakan cukup optimis bahwa China akan menahan diri untuk tidak memasok senjata ke Rusia.