Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Ancam AS: Jika Ingin Damai, Berhenti Gunakan Isu Taiwan!

China kembali memperingatkan Amerika Serikat supaya tidak ikut campur masalah Taiwan.
Ilustrasi bendera China dan Taiwan./Reuters
Ilustrasi bendera China dan Taiwan./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri China Qin Gang mengatakan bahwa masalah Taiwan sebagai garis merah, maka Amerika Serikat (AS) tidak boleh mencoba ikut campur dengan cara apapun dalam penyelesaiannya. 

Dia berbicara dalam konferensi pers selama sesi tahunan badan musyawarah dan legislatif utama negara yang diadakan pekan ini di Beijing. 

"Masalah Taiwan masuk ke inti kepentingan negara kita. Ini adalah garis merah di China dan AS yang tidak boleh dilanggar," katanya, seperti dilansir dari TASS, Selasa (7/3/2023). 

Qin Gang menyatakan alasannya mendiskusikan masalah Taiwan dengan pihak AS ialah karena ingin menuntut agar Washington tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri China.

"Tidak seorang pun boleh meremehkan tekad China dan rakyat China untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah negaranya," lanjutnya. 

Dia menekankan bahwa jika AS ingin perdamaian di Selat Taiwan, maka harus berhenti menggunakan Taiwan untuk menahan China. 

“Jika AS benar-benar menginginkan perdamaian di Selat Taiwan, AS harus berhenti menggunakan Taiwan untuk menahan China,” tambahnya.

Taiwan telah diperintah oleh pemerintahannya sendiri sejak tahun 1949, di saat sisa-sisa pasukan Kuomintang yang dipimpin oleh Chiang Kai-shek (1887-1975) melarikan diri setelah kekalahan dalam Perang Saudara Tiongkok. 

Sejak saat itu, pulau tersebut mempertahankan bendera dan beberapa atribut lain dari bekas Republik Tiongkok yang ada di daratan sebelum komunis berkuasa. 

Meski begitu, selama ini Beijing menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsi di Republik Rakyat Tiongkok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper