Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menteri Transformasi Digital Jepang, Taro Kono dan pejabat lainnya saat kunjungannya ke negara itu, pada Senin (6/3/2023).
Menlu Retno mengatakan pertemuan dengan Taro Kono, antara lain membahas beberapa penguatan kolaborasi untuk mempercepat transformasi digital.
"Realisasi komitmen Jepang untuk mendukung pembangunan high-speed network 100 Gbps untuk riset dan pendidikan," katanya, seperti dilansir dari keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI, dikutip Selasa (7/3).
Dia menyampaikan bahwa dalam pertemuan itu juga mengharapkan kerja sama dengan Jepang untuk meningkatkan program nasional.
"Berharap meningkatkan program nasional untuk literasi digital terutama bagi UMKM, dan juga inovasi digital," lanjutnya.
Selain itu, Menlu Retno juga bertemu dengan Chairman of the Nippon Foundation, Yohei Sasakawa.
Baca Juga
"Dengan Chairman of the Nippon Foundation, Yohei Sasakawa dan tim, kita bahas hal-hal besar, misalnya masalah kerja sama untuk menangani penyakit kusta di Indonesia," katanya.
Diketahui, Nippon Foundation sudah cukup lama bergerak di Indonesia untuk membantu penanganan penyakit kusta.
Akan tetapi, Menlu Retno menyampaikan bahwa selama pandemi kerja sama cukup terhambat, oleh karena itu kunjungan ke Indonesia dalam rangka memperkuat kerjasama penanganan kusta akan ditingkatkan kembali.
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa dengan Nippon Foundation juga melakukan tukar pikiran mengenai perkembangan situasi di Myanmar.
Selanjutnya, Menlu Retno juga melakukan pertemuan dengan Think Tank dan akademisi Jepang.
Adapun akademisi tersebut antara lain, National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS), Tokyo University, Sasakawa Peace Foundation, dan University of Hitotsubashi.
"Kita banyak membahas banyak mengenai situasi kawasan dan dunia, serta bagaimana kita melihat ke depan hubungan antara Indonesia-Jepang dan Asean-Jepang," lanjutnya.
Selain pertemuan-pertemuan itu, Menlu Retno juga berkesempatan untuk meninjau perkembangan atau kemajuan pembangunan gedung baru KBRI yang menurut rencana akan selesai pada akhir tahun ini.
"Mudah-mudahan penyelesaian pembangunan gedung baru KBRI Tokyo dapat berjalan lancar sehingga pada akhir tahun ini sudah dapat difungsikan," tambahnya.