Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukti Vladimir Putin Tetap Sayang Indonesia meski RI sedang Mesra dengan AS

Vladimir Putin tampaknya masih "sayang" kepada Indonesia meskipun tanah air sedang mesra dengan AS.
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan perwakilan komunitas penerbangan profesional pada peringatan 100 tahun penerbangan sipil domestik, di Moskow, Rusia 9 Februari 2023. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan perwakilan komunitas penerbangan profesional pada peringatan 100 tahun penerbangan sipil domestik, di Moskow, Rusia 9 Februari 2023. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS

Bisnis.com, SOLO - Vladimir Putin tampaknya masih "sayang" kepada Indonesia meskipun tanah air sedang mesra dengan AS.

Hal tersebut dibuktikan dengan keputusan Putin memberikan bonus visa hingga enam bulan kepada Warna Negara Indonesia yang berniat datang ke Rusia.

Kabar ini kali pertama disampaikan oleh media Rusia bernama Russia Beyond pada Kamis, 2 Maret 2023.

Dalam keterangannya, Russia Beyond menulis jika pemerintah Rusia akan memberikan visa tinggal selama enam bulan kepada WNI jika mereka bisa menunjukan bukti akomodasi selama berada di Negeri Beruang Putih tersebut.

Meski demikian, bukan hanya Indonesia saja yang akan mendapat hadiah dari pemerintahan Rusia ini. Beberapa negara lain juga akan diberikan hak yang sama.

"Daftar yang disetujui oleh Perdana Menteri Mikhail Mishustin tersebut mencakup Bahrain, Brunei Darussalam, India, Indonesia, Iran, Kamboja, Tiongkok, Korea Utara, Kuwait, Laos, Malaysia, Meksiko, Myanmar, Oman, Arab Saudi, Serbia, Thailand, Turki dan Filipina," tulis keterangan resmi itu.

Kabar ini tentu menjadi angin segar buat WNI yang berniat melancong ke Rusia dalam waktu dekat.

Ini juga membuktikan jika Vladimir Putin cinta Indonesia meskipun tanah air disebut-sebut sedang mesra dengan Amerika Serikat.

Ya, bisa dikatakan hubungan RI dengan AS membaik akhir-akhir ini. RI akan segera kedatangan Super Hercules C-130J A-1339 yang merupakan alutsista buatan AS.

Pada tahun 1999-2005, TNI AU pernah diembargo AS buntut dari tudingan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) saat konflik Timor-Timur.

Imbasnya, Washington membatasi pasokan suku cadang beberapa pesawat AS yang sudah dibeli RI.

RI sempat membeli beberapa pesawat dari Rusia untuk mengatasi masalah tersebut. Namun seiring hubungan RI dan AS yang membaik, pembelian pesawat dari Rusia mungkin akan ditinggalkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper