Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Georgia Veto RUU Agen Asing Lantaran Bernuansa 'Rusia'

Presiden Georgia Salome Zourabichvili telah memveto RUU Agen Asing lantaran dinilai bernuansa 'Rusia'.
Presiden Georgia Salome Zourabichvili berjalan bersama warga dalam aksi mendukung keanggotaan negara itu di Uni Eropa, di Tbilisi, Georgia, pada Desember 2023./Reuters-Irakli Gedenidze
Presiden Georgia Salome Zourabichvili berjalan bersama warga dalam aksi mendukung keanggotaan negara itu di Uni Eropa, di Tbilisi, Georgia, pada Desember 2023./Reuters-Irakli Gedenidze

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Georgia Salome Zourabichvili mengumumkan bahwa ia telah memveto rancangan Undang-Undang tentang Agen Asing.

Rancangan undang-undang tersebut akan mewajibkan organisasi yang menerima lebih dari 20% pendanaan dari luar negeri untuk mendaftar sebagai agen asing. Regulasi itu juga memberlakukan persyaratan pengungkapan dana dan denda yang besar jika melakukan pelanggaran.

RUU Agen Asing ini menuai protes dari masyarakat dalam sebulan terakhir. Protes massal melanda ibu kota Georgia, Tbilisi, selama sebulan terakhir sejak rancangan undang-undang tersebut disahkan parlemen.

Para penentang melihat RUU ini sebagai ujian apakah negara tersebut tetap berada pada jalur menuju integrasi dengan Eropa atau kembali ke Rusia.

Tak mengherankan, Zourabichvili menyebut RUU Agen Asing sebagai regulasi ‘Rusia’. 

“Hari ini saya memveto undang-undang ‘Rusia’. Undang-undang ini pada hakikat dan semangatnya adalah Rusia,” demikian dilansir Reuters, Sabtu (18/5/2024), yang mengutip kantor berita Rusia, TASS.

Zourabichvili pun menegaskan bahwa hak veto atau pembatalan atas RUU tersebut sah secara hukum.

“Ini [RUU Agen Asing] bertentangan dengan konstitusi kami dan semua standar Eropa, oleh karena itu hal ini merupakan hambatan bagi jalur Eropa kami.”

Amerika Serikat dan Uni Eropa (UE) telah berulang kali memperingatkan partai berkuasa, Georgian Dream untuk membatalkan RUU tersebut. Pasalnya, para pengunjuk rasa khawatir regulasi itu akan merugikan upaya Georgia untuk bergabung dengan UE.

Sebelumnya, Zourabichvili juga telah mengatakan bahwa dia akan memveto RUU tersebut di tengah meningkatnya aksi protes di jalanan.

“Undang-undang ini harus dicabut,” katanya mengutip pernyataannya.

Namun, keputusan eksklusif presiden itu dapat dibatalkan melalui pemungutan suara lain di parlemen yang dikendalikan oleh partai berkuasa di Georgia dan sekutunya.

Parlemen diperkirakan akan membatalkan veto tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper