Bisnis.com, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) memastikan tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) rapat kerja nasional alias Rakernas ke V. Ini adalah kali kedua, Jokowi bakal absen dalam agenda resmi partai sejak ontran-ontran Pilpres 2024 lalu.
Sebelumnya, Jokowi juga tidak hadir dalam acara HUT ke 51 PDIP pada Januari 2024 lalu. Adapun rapat kerja nasional (rakernas) ke-V akan berlangsung di Ancol Beach City, Jakarta Utara pada 24-26 Mei 2024.
Ketua Steering Committee, Djarot Saiful Hidayat, menjelaskan Rakernas ke-V PDIP merupakan acara yang dikhususkan untuk kader internal. Oleh sebab itu, tidak sembarang orang akan diundang apalagi untuk pihak yang menyibukkan diri.
"Yang jelas presiden dan wakil presiden tidak diundang, kenapa? Karena beliau sangat sibuk dan menyibukkan diri. Jadi ini hanya internal PDIP, pesertanya internal PDIP," kata Djarot dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis lalu.
Djarot menjelaskan, Rakernas ke-V PDIP akan mengambil tema "Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang", dengan sub tema "Kekuatan Persatuan Rakyat, Jalan Kebenaran Yang Berjaya".
Tema itu dipilih karena rakernas diadakan di tengah keprihatinan atas praktik sisi-sisi gelap kekuasaan. Dia berpendapat, kini telah terjadi manipulasi hukum, penggunaan sumber daya negara dan alat-alat negara untuk kepentingan kelompok sempit, hingga berbagai upaya lain yang mengkerdilkan demokrasi.
"Meritokrasi dan supremasi hukum pun diganti dengan demokrasi kekuasaan hingga melahirkan berbagai praktik-praktik kecurangan pemilu," ucapnya.
Nantinya, selama tiga hari akan dibahas setidaknya tiga topik utama. Pertama, ihwal sikap dan posisi PDIP kepada pemerintah presiden terpilih Prabowo Subianto.
Kedua, membahas tentang program-program kerakyatan. Ketiga, ketiga koordinasi kekuatan partai untuk pemenangan Pilkada 2024.
Respons Istana
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin membantah Presiden RI Joko Widodo menyibukkan diri sehingga menjadi alasan tidak diundang dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan.
Ngabalin mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo memang memiliki jadwal "seabrek", termasuk kunjungan kerja ke sejumlah daerah.
"Kalau tahu ada yang cegat saya, saya bisa ambil jadwal Presiden biar bisa dilihat itu seabrek-abrek tuh jadwal, termasuk tadi juga dari Sulawesi Selatan, Pontianak, dan Aceh," kata Ngabalin dilansir dari Antara.
Ngabalin mengatakan bahwa PDI Perjuangan memiliki kewenangan dan keputusan internal untuk tidak mengundang Presiden Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V di Jakarta pada tanggal 24—26 Mei 2024.
Meski demikian, dia membantah ada pernyataan Presiden Jokowi yang menyibukkan diri.
Ia meminta agar pihak lain tidak menyebarkan berita bohong, apalagi saat situasi politik sudah tenang usai Pilpres 2024 dan keputusan KPU terkait dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih.
"Ya, namanya juga Presiden, jadwalnya begitu padat. Kalau ada yang menyinggung Presiden menyibukkan diri, namanya Presiden seabrek-abrek jadwalnya," kata Ngabalin.