Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilkada 2024: Partai Politik Terjebak Antara Figur Populis atau Kader Sendiri

Partai politik lebih memilih untuk mencalonkan figur populer dibandingkan dengan mengusung kadernya sendiri dalam Pilkada 2024.
Newswire, Surya Dua Artha Simanjuntak
Sabtu, 18 Mei 2024 | 12:00
Partai Golkar resmi mengusung Khofifah-Emil untuk maju ke Pilkada Jatim 2024 / Bisnis - Surya Dua Artha
Partai Golkar resmi mengusung Khofifah-Emil untuk maju ke Pilkada Jatim 2024 / Bisnis - Surya Dua Artha

Bisnis.com, JAKARTA – Partai politik kian serius menyiapkan calon kepala daerah yang akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah alias Pilkada serentak November mendatang. Namun demikian, mereka juga dihadapkan oleh pilihan sulit, mengusung kadernya sendiri atau mengambil jalan pintas dengan mendukung figur di luar partai.

Golkar adalah salah satu partai yang akan mengusung beberapa tokoh bukan kader sendiri di Pilgub 2024. Di Jawa Timur, misalnya, partai berlambang beringin itu memilih mengusung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak. Khofifah jelas merupakan politikus senior yang tidak teRaffiliasi dengan partai manapun. Sementara itu, Emil tercatat sebagai elite Partai Demokrat.

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengungkap alasan partainya mengusung pasangan tersebut. Ia menuturkan bahwa kinerja Khofifah-Emil selama memimpin Jatim lima tahun terakhir sangat memuaskan. Airlangga mengklaim Gerindra, Demokrat, dan PAN yang sama-sama tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) juga akan mendukung Khofifah-Emil.

"Kami sudah komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju yang seluruhnya punya calon yang sama," katanya, Jumat malam kemarin.

Potensi Golkar mengusung calon gubernur non-kader juga kemungkinan terjadi di DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Di Jateng, sempat ada selentingan untuk mengusung pesohor Raffi Ahmad. Meskipun ada opsi juga untuk menduetkan Raffi dengan Bupati Kendal yang merupakan anak dari politikus Golkar Dito Ganinduto, Dico Ganinduto. Namun demikian, nama Raffi belakangan juga disebut Airlangga berpotensi maju dalam Pilgub DKI Jakarta. “Raffi Ahmad itu bisa on the way Jawa Tengah, bisa on the way Jakarta,” ujar Airlangga dilansir dari Antara.

Berbeda dengan Jatim, Jateng, dan Jakarta, Golkar berada di posisi dilematis di Sumatra Utara. Belakangan ini Golkar memang diisukan akan mengusung calon di luar kader. Nama menantu Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Bobby Nasution, digadang-gadang menjadi kandidat kuat sebagai calon gubernur dari partai tersebut. Meski demikian, internal Golkar Sumut, sejatinya mendorong mantan Wakil Gubernur, Musa Rajekshah atau Ijeck maju dalam Pilkada 2024.

Apalagi capaian Golkar di Sumatra Utara di bawah Ijeck pada Pemilu 2024 lalu cukup signifikan. Golkar berhasil menggeser PDIP. Mereka memperoleh kursi 8 kursi DPR atau naik hampir 100%. Sementara itu, perolehan kursi DPRD Sumut, Golkar meraih kursi 22 kursi atau unggul 1 kursi dari PDIP. Alhasil, Golkar berhak memperoleh kursi Ketua DPRD Sumut pada periode 2024-2029.

Adapun Golkar sejatinya telah menugaskan dua orang untuk maju dalam Pilgub Sumatra Utara. Kedua orang itu Bobby dan Ijeck. Airlangga bahkan mengaku partainya sudah mengerucutkan nama kandidat yang akan diusung kendati tak menyebutkan siapa sosok yang akan diusung dalam Pilgub Sumut, apakah kubu Ijeck atau Bobby.

Namun yang jelas, jika melihat peristiwa politik terakhir di Sumatra Utara, perwakilan mantan Wagub Ijeck telah melakukan safari politik ke sejumlah partai. Salah satu partai yang disambangi oleh Ijeck adalah PDI Perjuangan (PDIP). PDIP adalah rival utama Golkar di Sumatra Utara. Partai ini berada di posisi runner up pada Pemilu 2024 lalu. Selain PDIP, Ijeck juga menyambangi PKS dan Gerindra.

“Ini membuktikan keseriusan beliau untuk maju ke Pilkada,” ucap Sekretaris DPD Golkar Sumut Ilhamsjah dilansir dari Antara.

Bagaimana dengan PDIP?

Sebagai partai besar, PDIP diyakini memiliki segudang kader mumpuni yang bisa diandalkan sebagai bakal calon kepala daerah. Jika diperinci, ada ratusan kader partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini yang menjadi kepala daerah, baik gubernur, bupati, hingga wali kota pada periode sebelumnya alias petahana atau incumbent.

Beberapa di antaranya adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Bali I Wayan Koster, hingga Eri Cahyadi sang petahana Wali Kota Surabaya. Namun, terkait kader yang akan maju ke Pilkada di wilayah-wilayah 'bergengsi' seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur, PDIP belum memutuskan.

Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga mengungkapkan, setidaknya ada dua sosok kejutan yang disiapkan sebagai bakal calon gubernur (cagub) dalam ajang Pilkada DKI Jakarta 2024. Eriko menjelaskan, notabennya ada delapan nama yang sudah banyak diperbincangkan di internal PDIP ihwal bursa bakal cagub di Pilgub DKI Jakarta 2024. Dia bersedia ungkapkan empat dari enam nama yang berpeluang diusung.

"Ada Mas Djarot [Saeful Hidayat], ada Pak Ahok [Basuki Tjahaja Purnama], ada Mas Hendi [Hendrar Prihadi], ada Bu Risma [Tri Rismaharini], ada Mas Andika [Perkasa]. Eh, jangan-jangan Mas Seno [Aryo Seno Bagaskoro] mungkin, anak muda, jangan bilang tidak mungkin. Dua lagi saya tidak mau sebut namanya. Bisa saja kejutan-kejutan," ujar Eriko di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2024).

Sementara itu, di Jateng, PDIP dikabarkan telah membidik sejumlah kader yang mampu mengulang kesuksesan di Pilgub Jateng dua periode sebelumnya.

Dilansir dari Solopos, beberapa nama yang masuk dalam bursa cagub antara lain Bupati Wonogiri, Joko Sutopo atau yang karib disapa Jekek, dan mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi). Di luar nama itu, juga terdapat Ketua DPD PDIP Jateng yaitu Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul. Dia belakangan masuk dalam radar bursa Pilgub Jateng 2024. Bambang Pacul disebut-sebut bakal maju atau mencalonkan diri sebagai cagub Jateng 2024.

PDIP dikabarkan masih menggodok sejumlah nama potensial untuk maju di Pilgub Jabar 2024. Namun, tidak menutup kemungkinan juga PDIP mengusung politisi dari partai lain. Beberapa nama yang masuk radar PDIP adalah Bima Arya, Dedi Mulyadi, dan Ridwan Kamil.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan, pihaknya membuka peluang lakukan kerja sama politik dengan para partai politik pendukung Prabowo Subianto untuk ajang Pilkada Jabar 2024.

"Ya, sangat mungkin. Misal dari PAN muncul Pak Bima Arya, kami sudah berkomunikasi. Gerindra, Pak Dedi Mulyadi, kami juga memiliki rekam jejak sejarah yang baik. Dengan Pak Ridwan Kamil [dari Golkar], kami juga menjalin komunikasi yang baik," ungkap Hasto.

PKB Galang Koalisi

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda mengungkapkan akan ada setidaknya empat partai politik (parpol) yang berkoalisi untuk melawan poros koalisi pendukung Ridwan Kamil dalam ajang pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) 2024.

Ridwan Kamil sendiri kemungkinan besar akan didukung oleh partai yang menaunginya, Partai Golkar.

Huda mengaku belum bisa memberi bocoran ihwal nama keempat parpol yang dimaksud. Meski demikian, dia memastikan sudah ada pembicaraan serius untuk wujudkan koalisi tersebut.

"Partai-partai yang bikin poros di luar Ridwan Kamil sudah komunikasi dan memastikan poros ini bisa terwujud nanti," ungkap Huda saat dihubungi wartawan, Jumat (17/5/2024).

Menurutnya, masing-masing parpol mengusulkan nama bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang ingin diusung. Oleh sebab itu, saat ini belum ada kepastian soal nama pasangan calon.

Meski demikian, lanjut Huda, PKB sendiri sudah memberikan penugasan kepada dirinya untuk maju sebagai bakal calon gubernur (cagub) Jabar 2024. Dia menyatakan siap menerima tugas tersebut.

"Kalau basisnya dalam konfigurasi perolehan kursi di DPRD Provinsi Jabar, memungkinkan karena ada partai yang secara konfigurasi kursinya di bawah PKB. PKB bisa mengambil porsi cagub," jelas Huda.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper