Bisnis.com, SOLO - Mantan duta besar AS untuk Rusia membocorkan tentang bagaimana rasanya mencoba bernegosiasi dengan Vladimir Putin.
John Sullivan merupakan duta besar AS untuk Moscow yang masih aktif bekerja sebelum Rusia akhirnya menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Dilansir dari BBC, John Sullivan mengaku menjadi salah satu orang yang berusaha menahan Vladimir Putin agar tidak melakukan penyerangan ke Ukraina.
Akan tetapi, Sullivan akhirnya tahu bahwa bernegosiasi dengan Vladimir Putin bukanlah perkara mudah. Orang no.1 Rusia tersebut sangat fokus pada kepentingan negaranya.
Bahkan saking fokusnya, Putin seolah tidak mau memerhatikan hak-hak yang juga harus dipenuhi Rusia ke negara lain, termasuk hak Ukraina untuk memilih.
"Mereka menuntut jaminan keamanan untuk Rusia tetapi tidak mau berbicara secara konstruktif tentang keamanan untuk Ukraina. Mereka tidak pernah bergerak melampaui pokok pembicaraan mereka... itu sandiwara," katanya.
Baca Juga
Mantan duta besar AS untuk Rusia tersebut juga mengklaim jika Vladimir Putin menolak bernegosiasi sebelum menjatuhkan perang ke Ukraina.
"Ketika saya bertanya apakah AS harus bekerja lebih keras untuk melanjutkan percakapan itu untuk mencoba mengakhiri konflik, dia memberi tahu saya bahwa Presiden Vladimir Putin "tidak tertarik untuk bernegosiasi sebelum perang. Dia masih tidak tertarik untuk bernegosiasi," ia menambahkan.
Meski demikian, pernyataan John Sullivan berbanding terbalik dengan apa yang dikatakan oleh Vladimir Putin dalam pidatonya kemarin.
Dalam pidatonya pada hari Selasa, Putin mengatakan jika Barat adalah pihak yang telah memulai perang.
Vladimir Putin juga menjelaskan jika Washinton telah menggunakan Ukraina sebagai boneka mereka untuk membuat Rusia bangkrut dan mengalami kekalahan strategis.
Di sisi lain, Presiden Joe Biden malah mendadak mengunjungi Ukraina untuk membuktikan keseriusan AS membantu Kyiv mengatasi invasi yang sudah setahun dilakukan Rusia.