Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov mengatakan bahwa AS memberikan tekanan pada negara-negara Afrika dalam upaya menggagalkan KTT Rusia-Afrika di St. Petersburg pada Juli 2023.
Bogdanov yang juga presiden utusan untuk Timur Tengah dan Afrika mengatakan bahwa AS dan sekutu memimpin kampanye politik dan ekonomi Rusia.
“Memang, AS dan sekutunya memimpin kampanye isolasi politik dan ekonomi Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk upaya untuk mengganggu KTT Rusia-Afrika kedua yang akan diadakan di St. Petersburg pada Juli,” katanya, seperti dilansir dari TASS, Minggu (26/2/2023).
Menurutnya, dengan dimulainya operasi militer khusus, Barat meningkatkan tekanan terhadap negara-negara Afrika.
"Dengan dimulainya operasi militer khusus, kolektif Barat secara signifikan meningkatkan tekanan terhadap negara-negara Afrika dengan mengancam akan menerapkan sanksi dan mengakhiri bantuan keuangan dan kemanusiaan," lanjutnya.
Pihaknya mengatakan bahwa AS selama ini menuduh dan menyalahkan Rusia atas kenaikan harga kebutuhan.
Baca Juga
"Orang Amerika setiap hari membuat tuduhan yang menyalahkan kami atas kelaparan di masa depan, kenaikan harga bahan bakar, biji-bijian, dan pupuk, dan akibatnya, memperburuk masalah sosial dan ekonomi di benua itu," tambahnya.
Bogdanov mengatakan bahwa itu tradisi diplomasi Rusia, yang memiliki sejarah berabad-abad, untuk mempertimbangkan semua kemungkinan faktor eksternal, untuk mempromosikan agendanya sendiri, untuk menempatkan kepentingan negara Rusia dan teman-temannya di garis depan.
"Dan kami tidak bermaksud menyimpang dari jalur ini. Negara kami dengan tegas membela prinsip pilihan bebas dari jalur pembangunan negara-negara berdaulat, yang merupakan ide kunci dari KTT Rusia-Afrika kedua yang akan datang," ucapnya.
Saat ini, menurut Wamenkeu, persiapan acara tersebut berjalan lancar, karena agendanya sedang dikerjakan bersama dengan orang Afrika.
"Kami menerima konfirmasi partisipasi dalam KTT yang akan datang dari para pemimpin negara-negara di benua itu, dan ini adalah sinyal bagi kami atas dukungan prinsip dari blok negara yang signifikan, meskipun ada tekanan besar dari Barat," tambahnya.