Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan peringatan nuklir ke Barat atas Ukraina, menangguhkan perjanjian kontrol senjata nuklir bilateral, mengumumkan sistem strategis baru dalam tugas tempur dan memperingatkan bahwa Moskow dapat melanjutkan uji coba nuklir.
Hal itu disampaikan Putin dalam pidato kenegaraan di hadapan Majelis Federal Rusia, Selasa (21/2/2023).
Menanggapi ancaman Putin, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang baru saja menjanjikan dukungan untuk Ukraina dalam kunjungan mendadak ke Kyiv, berada di Polandia menegaskan upaya Barat yang berkelanjutan untuk memastikan Kyiv memenangkan perang.
"Satu tahun yang lalu, dunia bersiap untuk jatuhnya Kyiv," kata Biden di Kastil Kerajaan Warsawa.
"Saya dapat melaporkan: Kyiv berdiri kokoh, Kyiv berdiri bangga, berdiri tegak dan, yang paling penting, berdiri bebas."
Hampir setahun setelah memerintahkan invasi yang memicu konfrontasi terbesar dengan Barat dalam enam dekade, Putin mengatakan Rusia akan mencapai tujuannya dan menuduh Barat berusaha menghancurkannya.
Baca Juga
Adapun, China sangat khawatir bahwa konflik Ukraina dapat lepas kendali, kata Menteri Luar Negeri Qin Gang, dan dia meminta negara-negara tertentu untuk berhenti "membakar api" di Amerika Serikat.
Terpisah, para pemimpin keuangan dari Kelompok Tujuh (G7) akan bertemu pada Kamis (23/2/2023), untuk membahas langkah-langkah melawan Rusia yang akan menekannya untuk mengakhiri perang Ukraina, kata Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki.
Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo mengatakan Washington dan sekutunya akan memberlakukan sanksi baru dan kontrol ekspor dalam hari-hari mendatang untuk meningkatkan tekanan pada Rusia untuk mengakhiri perang dan menindak perusahaan dan individu yang membantu Moskow menghindari sanksi.