Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan pada Senin (13/2/2023) bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad telah setuju untuk mengizinkan perluasan pengiriman bantuan PBB ke Suriah.
Pengiriman bantuan akan diperluas ke Suriah barat laut yang dikuasai oposisi melalui dua penyeberangan perbatasan dari Turki selama 3 bulan.
"Assad telah setuju untuk membuka penyeberangan Bab Al-Salam dan Al Ra'ee," katanya, seperti dilansir dari Reuters, pada Selasa (14/2/2023).
Dia menyatakannya setelah kepala bantuan PBB Martin Griffiths bertemu dengan Presiden Suriah di Damaskus pada Senin (13/2/2023).
Para diplomat mengatakan bahwa Griffiths memberi pengarahan kepada Dewan Keamanan PBB tentang keputusan Assad selama pertemuan tertutup.
Adapun langkah itu dilakukan sepekan setelah gempa bumi melanda Turki dan Suriah, yang menewaskan lebih dari 37.000 orang.
Baca Juga
Kesepakatan Assad itu berarti PBB sekarang dapat menggunakan total tiga penyeberangan perbatasan dari Turki untuk mencapai barat laut Suriah yang dilanda perang.
PBB sudah memiliki mandat Dewan Keamanan untuk menggunakan perbatasan Bab al-Hawa. Rute itu telah digunakan sejak 2014 untuk mengirimkan bantuan kepada jutaan orang yang membutuhkan di barat laut.
"Karena jumlah korban gempa 6 Februari terus meningkat, pengiriman makanan, kesehatan, nutrisi, perlindungan, tempat berlindung, persediaan musim dingin, dan persediaan penyelamat hidup lainnya kepada jutaan orang yang terkena dampak merupakan hal yang sangat mendesak," kata Guterres.
Dewan Keamanan PBB menyetujui mandat itu setelah pemerintah Suriah menentang tindakan tersebut.
“Membuka titik-titik persimpangan ini bersamaan dengan memfasilitasi akses kemanusiaan, mempercepat persetujuan visa dan memudahkan perjalanan antar hub akan memungkinkan lebih banyak bantuan masuk, lebih cepat,” tambahnya.