Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Desak Dibukanya Akses Bantuan Kemanusiaan ke Suriah

Pemerintah AS mendesak Suriah dan semua pihak untuk segera memberikan akses bantuan kemanusiaan kepada seluruh korban gempa.
Petugas penyelamat mencari korban selamat di tengah reruntuhan bangunan di Kota Jindayris yang dikuasai pemberontak, Suriah pada 9 Februari. Bloomberg /AFP/Getty Images
Petugas penyelamat mencari korban selamat di tengah reruntuhan bangunan di Kota Jindayris yang dikuasai pemberontak, Suriah pada 9 Februari. Bloomberg /AFP/Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendesak Suriah dan semua pihak untuk segera memberikan akses bantuan kemanusiaan kepada seluruh korban gempa di negara tersebut.

"Seluruh bantuan kemanusiaan harus diizinkan untuk bergerak melalui semua penyeberangan perbatasan. Distribusi bantuan harus diizinkan ke semua daerah yang terkena dampak tanpa penundaan," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.

Washington meminta Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk segera memberikan akses bantuan kemanusiaan kepada semua pihak yang membutuhkan, tanpa terkecuali, dan mendesaknya untuk menindaklanjuti izin menyeluruh untuk pengiriman bantuan kemanusiaan.

Sebelumnya, juru bicara PBB mengatakan bahwa bantuan gempa bumi dari wilayah Suriah yang dikuasai pemerintah ke wilayah yang dikuasai oposisi telah terhambat oleh masalah persetujuan dengan salah satu kelompok garis keras.

Masalah ini menimbulkan tantangan tambahan bagi para pekerja bantuan yang mencoba untuk mencapai wilayah utara yang terkena dampak gempa.

Sebagian besar dari 3.500 korban jiwa di Suriah berada di wilayah barat laut yang sebagian besar dikuasai oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

"Amerika Serikat mendukung rakyat Suriah selama krisis kemanusiaan ini. Presiden Biden sangat jelas ketika ia mengatakan bahwa AS siap untuk memberikan segala jenis bantuan kepada rakyat Suriah, dan kami terus menindaklanjuti komitmen tersebut,” kata juru bicara tersebut.

Sementara itu, korban jiwa akibat gempa Turki dan Suriah mencapai 33.000. Korban diperkirakan terus bertambah karena peluang untuk menemukan korban selamat semakin kecil.

Gempa ini menjadi gempa paling mematikan di Turki sejak tahun 1939.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper