Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makin Ngeri, Korban Meninggal Gempa Turki dan Suriah Tembus 36.000 Orang

Update jumlah korban gempa Turki pada hari kedelapan mencapai 36.000 orang.
Update korban gempa Turki dan Suriah 14 Februari 2023. REUTERS/Umit Bektas
Update korban gempa Turki dan Suriah 14 Februari 2023. REUTERS/Umit Bektas

Bisnis.com, SOLO - Hari ini, Selasa, 14 Februari 2023 merupakan hari kedelapan setelah gempa berkekuatan M 7.9 menguncang Turki dan Suriah.

Proses pencarian korban gempa pun masih dilakukan. Turki menerima bantuan kemanusiaan dari seluruh dunia, bahkan Indonesia.

Meski beberapa tim penyelamat sempat ditarik mundur karena bentrok antar kelompok, namun banyak sukarelawan yang diterjunkan untuk membantu evakuasi korban.

White Helmets yang merupakan organisasi sukarelawan pertahanan sipil mengatakan jika operasi untuk mengevakuasi jenazah di beberapa tempat di pedesaan Idlib dan Aleppo pada hari kedelapan sejak gempa mematikan melanda wilayah itu akan berlanjut.

Menurut laporan terbaru, lebih dari 36.000 orang tewas dan puluhan ribu lainnya terluka di Suriah dan Turki.

Akan tetapi bisa dikatakan jika bantuan yang dikirim ke Turki jauh lebih mudah. Sementara itu, para korban di Suriah masih harus berjuang karena minimnya bantuan yang datang.

Hal tersebut lantaran satu-satunya rute yang biasa digunakan untuk mengirim bantuan ke negara tersebut tertutup akibat reruntuhan bangunan.

Saat ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyambut baik keputusan Presiden Bashar al-Assad untuk membuka dua titik persimpangan Bab Al-Salam dan Al Ra'ee dari Turkiye ke Suriah barat laut.

Nantinya rute ini akan digunakan sebagai alternatif untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke negara tersebut.

Gempa yang melanda Turki sebesar magnitudo 7,9 pada 6 Februari 2023 kemarin, disebut-sebut sebagai gempa terburuk yang terjadi di negara itu sejak 1939 lalu.

“Kami tidak tahu seberapa tinggi jumlah korban tewas dan luka-luka. Harapan kami adalah melewati bencana ini dengan kerugian paling sedikit," kata Ergodan dalam sebuah pidato.

“Ini adalah bencana terbesar yang pernah kami alami dalam satu abad terakhir setelah gempa bumi Erzincan tahun 1939,” tambahnya, mengutip insiden yang menewaskan lebih dari 32.000 orang di Turki timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper