Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin mengaku khawatir apabila besarnya jumlah penduduk usia produktif (bonus demografi) jika tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas, maka akan berbalik menjadi bencana demografi.
Penyebabnya adalah dalam kurun waktu yang tidak lama lagi atau tepatnya 2030-2040, Indonesia akan menyongsong bonus demografi, di mana penduduk usia produktif atau angkatan kerja jumlahnya mendominasi atau melebihi populasi usia tidak produktif.
“Peristiwa bonus demografi hanya akan menjadi berkah jika penduduk usia produktif tersebut dapat terserap dengan baik pada pasar tenaga kerja,” ujarnya, dikutip melalui Youtube Sekretariat Wapres, Jumat (10/2/2023).
Terlebih saat ini, dia melanjutkan bahwa seluruh negara berada di tatanan dunia yang sangat dinamis, sehingga potensi disrupsi pada semua sektor kehidupan, menjadi tak terhindarkan.
“Untuk itu, pemerintah terus mengupayakan berbagai strategi untuk memastikan sumber daya manusia Indonesia memiliki kualitas dan kapabilitas untuk beradaptasi dengan segala perubahan dan disrupsi yang mengikutinya, salah satunya melalui eksistensi BLK Komunitas,” imbuhnya.
Dia menilai perluasan pendirian BLK Komunitas hingga menjangkau ke seluruh pelosok tanah air akan memudahkan kelompok usia angkatan kerja dalam mengakses pelatihan kerja.
Baca Juga
“Selain untuk menekan angka pengangguran, penguatan dan perluasan pelatihan vokasi melalui BLK Komunitas utamanya diharapkan untuk mampu menciptakan pekerja terampil sekaligus berdaya saing,” katanya.
Terakhir, Wapres asal Tangerang ini kembali menekankan bahwa fenomena bonus demografi di tanah air harus disambut dan disikapi sebagai peluang besar untuk melakukan berbagai akselerasi pembangunan.
“Namun, cita-cita percepatan kemajuan tidak akan berhasil jika bergantung faktor jumlah penduduk semata. Sebab, untuk memenangkan persaingan global, mutlak diperlukan sumber daya manusia yang andal,” pungkas Ma’ruf.