Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Titik-Titik Ketegangan Membayangi Kunjungan Blinken ke China

Kunjungan Menlu AS Antony Blinken ke China dibayangi sejumlah ketegangan seperti munculnya balon mata-mata milik China di langit AS.
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan) berjabat tangan ketika melakukan pertemuan bilateral di sela-sela acara KTT G20, Bali, Senin (14/11/2022)./Bisnis-Youtube
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan) berjabat tangan ketika melakukan pertemuan bilateral di sela-sela acara KTT G20, Bali, Senin (14/11/2022)./Bisnis-Youtube

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken akan bertemu dengan mitranya dari China di Beijing pada pekan depan. Dua ekonomi terbesar dunia itu akan bertemu meski sebelumnya hubungan dua negara itu sempat menegang dalam beberapa tahun terakhir.

Kunjungan Blinken ke China akan menjadi yang pertama sejak Oktober 2018, ketika Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada masa pemerintahan Donald Trump, bertemu dengan Menteri Luar Negeri China saat itu, Wang Yi di Beijing.

Ada banyak ketegangan di antara AS dengan China, mulai dari Taiwan, soal chip dan perdagangan, namun tetap berupaya untuk menghindari perang dingin.

Kedua negara itu semakin tegang usai Ketua DPR AS, Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan, memicu latihan militer China yang belum pernah terjadi sebelumnya di dekat pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

Sejak saat itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan pihaknya berharap dapat membangun hubungan dan memastikan persaingan itu tidak berubah menjadi konflik.

Sedangkan, pada November lalu, Biden bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, berjanji untuk lebih sering berkomunikasi.

China juga menginginkan hubungan dengan AS yang stabil sehingga dapat fokus pada ekonominya, yang terpukul oleh kebijakan nol-Covid, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (3/2/2023).

Meski begitu, Pentagon mengatakan pada Kamis (2/2/2023) bahwa balon mata-mata China dicurigai terbang di atas AS selama beberapa hari.

Titik ketegangan utama lainnya adalah gencarnya peraturan AS yang terfokus pada China, termasuk kontrol ekspor yang dapat menggoyahkan industri manufaktur chipnya.

Selain itu, perjanjian baru AS-Filipina untuk memberi AS akses lebih besar ke pangkalan militer, dan kemungkinan kunjungan Ketua DPR baru Kevin McCarthy ke Taiwan.

Pakar China di Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS) Washington, Jude Blanchette melihat tugas utama Blinken selama pertemuan 5-6 Februari untuk memastikan kedua negara itu dapat menghindari krisis.

"Ini benar-benar tentang membangun kembali landasan hubungan dan menerapkan beberapa prosedur dan mekanisme untuk dapat mengatasi beberapa ketegangan dalam hubungan tersebut," katanya dalam pengarahan CSIS pada kunjungan tersebut.

Meski begitu, belum jelas insiden itu akan berdampak pada perjalanan Blinken, di mana dia diharapkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Qin Gang dan mungkin Xi Jinping.

Usai kunjungan ke China, AS mengharapkan kemajuan tambahan dalam hal-hal yang lebih spesifik tetapi vital, seperti mengamankan kerja sama China dalam fentanil, kesehatan global, perubahan iklim, dan kasus warga AS yang ditahan di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper