Bisnis.com, JAKARTA – Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menilai ajang pemilihan presiden atau Pilpres 2024 berpotensi besar terjadi dua putaran, dengan duel akhir antara Ganjar Pranowo melawan Anies Baswedan.
Pendiri SMRC Saiful Mujani memaparkan bahwa saat ini ada 4 capres yang berpotensi bertarung dalam kontestasi pilpres 2024.
Meski begitu, hanya ada tiga nama capres yang elektabilitasnya saling bersaing, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Akibatnya, salah satu dari mereka tak pernah meraih lebih dari 50 persen suara.
Dari hasil survei SMRC pada Desember 2022, Ganjar memperoleh 33,7 persen suara, Anies 28,1 persen, dan Prabowo 26,1 persen. Dengan demikian, sulit terealisasi Pilpres 2024 satu putaran.
Jika pilpres berjalan dua putaran maka Saiful berpendapat yang akan bertanding adalah Ganjar dengan Anies. Alasannya, dalam satu setengah tahun terakhir Ganjar terus konsisten mendapat suara teratas, sedangkan eletabilitas Prabowo cenderung menurun, sebaliknya elektabilitas Ganjar cenderung menaik.
“Jadi, kalau melihat tren ini maka Anies kemungkinan akan berhadapan dengan Ganjar di putaran kedua. Ini seperti pilpres pertama kita 2004. Calonnya lebih dari dua, sehingga terjadi dua putaran,” jelas Saiful seperti yang disiarkan kanal YouTube SMRC TV, Kamis (2/2/2023).
Baca Juga
Dalam simulasi dua nama capres antara Ganjar dan Anies dalam survei SMRC pada Desember 2022, mereka berdua bersaing ketat. Ganjar mendapatkan 43,3 persen suara sementara Anies 40,5 persen. Sedangkan 16,2 persen yang belum menentukan pilihan.
Meski begitu, hasil analisa data survei SMRC Desember 2022 menunjukkan jika tingkat pengenalan Anies dan Ganjar sama maka hasil elektabilitas keduanya mengalami perubahan, Ganjar naik menjadi 52,4 persen sedangkan Anies jadi 39,5 persen.
“Jadi, Ganjar sudah dapat 50 persen lebih menurut prediksi kita pada survei Desember ini,” kata Saiful.
Oleh sebab itu, jika berdasarkan data saat ini maka kemungkinan jika Pilpres 2024 berjalan selama dua putaran maka Ganjar akan unggul.
Di samping itu, Saiful menambahkan untuk sementara belum ada sosialisasi yang seimbang antara Ganjar dan Anies. Dia mengingatkan, jika yang tahu Ganjar tidak mengalami perkembangan maka kedua bakal calon tersebut seimbang.
Selisih yang ketat seperti itu, menurut Saiful, agak berbahaya. Tensi politik bisa memanas di tengah masyarakat.
