Bisnis.com, SOLO - FBI menemukan fakta jika Korea Utara menggunakan uang curian untuk membiayai pembuatan rudal balistik mereka.
Korea Utara belakangan ini memang sedang gencar melakukan konfrontasi dengan mengirim rudal ke beberapa negara tetangga seperti Korea Selatan dan Jepang.
Manuver yang dilakukan oleh Kim Jong-un tersebut menjadi salah satu tanda protes atas hubungan Jepang dan Korsel dengan Amerika Serikat yang semakin mesra.
Sebagai negara tertutup, banyak yang bertanya-tanya darimana Kim Jong-un bisa mendapatkan banyak uang untuk membangun rudal balistik yang sejauh ini hanya dimiliki oleh beberapa negara Eropa saja.
Dilansir dari Independent, FBI menemukan fakta baru yang membuat dunia internasional tercengang.
Dilaporkan jika dua kelompok peretas yang terkait dengan Korea Utara, Grup Lazarus dan APT38, bertanggung jawab atas pencurian uang sebesar $100 juta dari jembatan Horizon perusahaan crypto asal AS, Harmony.
Kelompok tersebut dilaporkan menggunakan protokol privasi yang disebut Railgun untuk mencuci ethereum senilai lebih dari $60 juta.
Berdasarkan laporan FBI, crypto dari perusahaan Harmony tersebut dicuri sejak Juli 2022.
Sebagian dari ethereum yang dicuri kemudian dikirim ke beberapa penyedia aset virtual dan diubah menjadi bitcoin.
FBI mengatakan pencurian dan pencucian mata uang virtual Korea Utara digunakan untuk mendukung program rudal balistik dan Senjata Pemusnah Massal.