Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Rasmus Paludan, Si Pembakar Al-Quran di Swedia, Punya Hubungan Apa dengan Nazi?

Berikut ini adalah profil Rasmus Paludan yang belakangan viral karena membakar Al-Quran di Swedia.
Ilustrasi Al-Quran
Ilustrasi Al-Quran

Bisnis.com, SOLO - Belakangan dunia tengah dihebohkan dengan pembakaran Al-Quran dalam sebuah momen protes di Swedia.

Dilansir dari Al Jazeera, demonstrasi yang dilakukan di Stockholm, Swedia pada 21 Januari 2023 lalu diwarnai dengan pembakaran salinan Al-Quran.

Insiden ini membuat dunia gempar dan melemparkan kritik kepada pihak-pihak terkait. Beberapa negara Arab termasuk Arab Saudi, Yordania dan Kuwait mengecam insiden tersebut.

Bahkan Turki telah memeringatkan Swedia tentang NATO. Seperti diketahui, Swedia dan Finlandia telah mendaftar sebagai anggota NATO setahun lalu.

Akan tetapi untuk menjadi bangian dari NATO, 30 negara anggota harus menyetujui tawaran mereka dan itu termasul Turki yang marah besar atas insiden pembakaran Al-Quran tersebut.

Jika Turki mengatakan tidak pada Swedia, maka negara tersebut jelas akan ditolak menjadi bagian dari NATO. Rasmus Paludan adalah orang yang melakukan pembakaran salinan Al Quran di Swedia tersebit.

Siapa Rasmus Paludan?

Pembakaran Alquran dilakukan oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras. 

Paludan, yang juga berkewarganegaraan Swedia, pernah mengadakan sejumlah demonstrasi yang sangat kontroversial dan menimbulkan kemarahan dunia.

Paludan ini memang tipe orang yang suka memancing keributan. Ini bukan kali pertama dia membakar salinan Al-Quran.

Paludan juga pernah melakukan hal yang sama pada 14 April 2022 lalu dan tiga tahun sebelumnya.

Rasmus Paludan adalah pendiri partai Stram Kurs, atau yang berarti 'Garis Keras'. Partai tersebut ia dirikan pada tahun 2017 lalu.

Dilansir dari situs partai,  Stram Kurs sering menampilkan agenda anti-imigrasi dan anti-Islam. Agenda ini masif dilakukan oleh situs tersebut sehingga sering menimbulkan bentrok dan kesalahpahaman di media sosia.

Situs partai itu juga menyebut jika Stram Kurs sebagai 'partai politik paling patriotik di Denmark'. Beberapa orang meyakini jika Rasmus Paludan ini masih ada hubungannya dengan Nazi. 

Pimpinan Redaksi harian Denmark "Weekendavisen" sempat mengatakan Paludan adalah seorang Nazi. Ia juga pernah dihukum karena rasisme.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper