Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan dirinya akan mengundurkan diri dari posisinya bulan depan.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (19/1/2023) Ardern mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya tidak memiliki hasrat untuk kembali mencalonkan diri dalam pemilihan umum akhir tahun ini.
Ardern mengatakan dirinya telah memberikan segalanya untuk menjadi perdana menteri, namun hal ini juga telah menguras banyak hal dari dirinya.
Dia berpendapat bahwa posisi perdana menteri memerlukan tenaga dan upaya yang besar, serta cadangan tenaga untuk menghadapi tantangan-tantangan yang tidak direncanakan dan tak terduga yang pasti akan datang.
“Setelah merenung selama musim panas, saya tahu bahwa saya tidak lagi memiliki cadangan (tenaga) yang cukup melakukan pekerjaan ini dengan baik. Sesederhana itu," ungkap Ardern.
Pengumuman yang tidak terduga ini menutup tirai karier politik dari Ardern. Dirinya merupakan wanita pemimpin pemerintahan termuda di dunia. Dia diangkat menjadi PM pada usia 37 tahun, ia memimpin Partai Buruh untuk berkuasa pada pemilu 2017.
Baca Juga
Pengunduran diri ini terjadi ketika dia menghadapi perjuangan berat untuk memenangkan masa jabatan ketiga, dengan Partai Buruh berada di belakang oposisi Partai Nasional dalam jajak pendapat.
Kaukus Partai Buruh akan memilih pemimpin baru pada 22 Januari yang membutuhkan dukungan dua pertiga suara dari seluruh partai. Jika tidak ada yang mendapatkan dukungan tersebut, kontes akan dilanjutkan ke keanggotaan partai yang lebih luas.
Ardern mengharapkan proses tersebut akan selesai selambat-lambatnya pada 7 Februari. Adapun Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Grant Robertson mengatakan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri sebagai pengganti Ardern.
"Partai Buruh akan berdiri di atas catatan kemajuan kami yang kuat. Saya sangat bangga dengan apa yang telah kami capai selama dua periode ini. Kami adalah tim yang kuat, berpengalaman, dan efektif yang telah berhasil mengarahkan Selandia Baru melewati tantangan terbesar yang dihadapi negara kami dalam beberapa dekade terakhir,” pungkasnya.