Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS dan Eropa Mau Dialog dengan Rusia untuk Selesaikan Konflik di Ukraina

KTT Perdamaian akan digelar pada 24 Februari 2023, bertepatan satu tahun dengan tanggal dimulainya perang Rusia vs Ukraina.
Tim penyelamat berada di lokasi pusat perbelanjaan yang terkena serangan rudal Rusia di Kremenchuk, di wilayah Poltava, Ukraina, Senin (27/6/2022). Reuters/Anna Voitenko
Tim penyelamat berada di lokasi pusat perbelanjaan yang terkena serangan rudal Rusia di Kremenchuk, di wilayah Poltava, Ukraina, Senin (27/6/2022). Reuters/Anna Voitenko

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Henry Kissinger mengatakan bahwa AS dan Eropa harus melanjutkan dialog dengan Rusia.

Dia mengatakan bahwa dialog tersebut harus terus dilakukan hingga tercapainya penyelesaian konflik di Ukraina. Pihaknya menyerukan hal tersebut dalam pidato videonya di World Economi Forum (WEF) di Davos, Swiss pada Selasa (17/1/2023).

“Ini adalah negara yang terletak di 11 zona waktu, memiliki senjata nuklir di wilayahnya. Jadi itulah mengapa saya percaya pada dialog dengan Rusia saat perang berlanjut," katanya, seperti dilansir dari TASS, Rabu (18/1/2023).

Menurutnya, saat akhir pertempuran di Ukraina tercapai maka proses diskusi lainnya akan dipertahankan hingga adanya penyelesaian.

"Ketika akhir pertempuran tercapai, maka (saya percaya) proses diskusi lanjutan oleh Eropa, Amerika dan Rusia tentang bagaimana evolusi yang tertunda, kondisi bulanan, sanksi dan tekanan lainnya akan dipertahankan hingga penyelesaian akhir tercapai," lanjutnya.

Kissinger mencatat bahwa Eropa harus terbuka untuk Rusia, meski dia tak menyebutkan langkahnya secara spesifik.

Sebelumnya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky meminta agar menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian untuk ketegangan Rusia-Ukraina di Markas Besar PBB.

Kabarnya, KTT Perdamaian tersebut akan digelar pada 24 Februari 2023, bertepatan satu tahun dengan tanggal dimulainya invasi Rusia ke Ukraina. Meski begitu, pihak Rusia menganggap rencana Zelensky tersebut tampak tidak serius. Pihak Ukraina mengaku akan mengantisipasi segala serangan dari Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper