Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta Kepala Daerah Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem 0 Persen pada 2024

Jokowi mendorong segenap pimpinan dan kepala daerah untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga mencapai target 0 persen pada 2024.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan dalam pembukaan Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan dalam pembukaan Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong segenap pimpinan dan kepala daerah untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga mencapai target 0 persen pada 2024.

Penyebabnya, dia menjelaskan bahwa pada 2022, kemiskinan ekstrem masih berada pada angka 2,04 persen dan 14 provinsi berada di atas angka nasional.

Hal ini disampaikan oleh Jokowi dalam arahannya pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Se-Indonesia Tahun 2023 yang digelar di Sentul International Convention Centre, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (17/1/2023).

"Target kita pada 2024 kemiskinan ekstrem ini harus berada pada 0 persen. Ini target yang tidak mudah. Pada 2022, masih 2,04 persen dan 14 provinsi di atas nasional. Semuanya sudah ada datanya, artinya targetnya siapa, sasarannya siapa sudah ada semuanya. Penanganannya seperti apa juga saya kira saya sudah tidak usah menyampaikan lagi. Intervensi apa yang harus dilakukan, semua pemda sudah tahu apa yang harus dilakukan," tuturnya, Selasa (17/1/2023).

Selain itu, Kepala Negara juga meminta agar para kepala daerah bisa menekan angka gagal tumbuh pada anak atau stunting di daerahnya masing-masing. Hal tersebut penting mengingat Indonesia akan memiliki bonus demografi yang puncaknya pada 2030-2035 sehingga pengembangan sumber daya manusia (SDM) harus terus dioptimalkan.

"Kalau SDM-SDM kita tidak berada pada posisi yang ininya [otaknya] baik, sehingga memiliki produktivitas baik, hati-hati bukan keuntungan yang akan kita dapat, tetapi akan memberikan beban yang besar kepada negara, sehingga stunting harus menjadi target penyelesaian bagi pengembangan sumber daya manusia Indonesia," tuturnya.

Menurutnya, angka stunting secara nasional terus mengalami penurunan dari angka 37 persen pada 2014 menjadi 24 persen pada 2021 dan diperkirakan pada angka 21 persen pada 2022. Meskipun telah turun drastis, tetapi Presiden RI Ke-7 ini terus mendorong agar target di bawah 14 persen pada 2024 bisa tercapai.

"Target kita pada 2024 harus berada di bawah 14 persen. Bukan hal yang mudah, tetapi sekali lagi kalau kerja keras kita seperti saat kita bekerja mengatasi pandemi, saya yakin ini bukan persoalan yang susah diselesaikan. Datanya ada," ucapnya.

Oleh sebab itu, Kepala Negara mendorong para kepala daerah untuk memanfaatkan teknologi dan platform aplikasi dalam memantau stunting di daerahnya seperti yang telah sukses dilakukan oleh Kabupaten Sumedang.

Apalagi, orang nomor satu di Indonesia ini mengatakan bahwa berkat pemanfaatan teknologi tersebut, angka stunting di Kabupaten Sumedang turun drastis dari 32 persen pada tiga tahun yang lalu menjadi 7 persen.

Selain itu, Jokowi juga mencontohkan Kabupaten Kampar yang sukses menurunkan angka stunting dengan cara lain, yakni menitipkan anak-anaknya ke perusahaan besar yang ada di daerahnya. Dengan metode tersebut, Kabupaten Kampar berhasil menurunkan angka stunting dari 27 persen menjadi 8 persen.

"Di Kampar juga sama, tapi tidak menggunakan platform aplikasi, tapi menitipkan anak-anak asuhnya kepada perusahan-perusahaan besar yang ada di Kabupaten Kampar. Ini 100 anak titipkan, 200 anak titipkan, 50 anak titipkan. Itu juga berhasil menurunkan dari 27 [persen] ke angka kurang lebih 8 persen. Ini juga penurunan yang sangat drastis," tandas Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper