Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), Carlos del Toro mengatakan bahwa pasokan senjata ke Ukraina dapat menimbulkan tantangan bagi AS.
Pasalnya, jika perang di Ukraina berlanjut 6 bulan hingga setahun ke depan, maka AS harus terus berupaya meningkatkan produksi senjatanya untuk memasok ke Ukraina.
"Jika konflik (di Ukraina) berlanjut selama 6 bulan hingga setahun lagi, itu pasti terus menekan rantai pasok yang menantang AS," katanya, di sela-sela Konferensi Asosiasi Angkatan Laut Permukaan.
Menurut del Toro, Departemen Pertahanan AS telah bekerja dengan perusahaan pertahanan untuk mencari tahu tantangan atau hambatan yang dihadapi, untuk dapat meningkatkan produksi senjata.
Ia mengatakan bahwa Wakil Menteri Pertahanan Kathleen Hicks, dan Wakil Menteri Pertahanan untuk Akuisisi dan Keberlanjutan, Bill LaPlante terlibat dalam pekerjaan itu dan telah mulai membuat beberapa kemajuan untuk saat ini.
"Jelas bahwa perusahaan-perusahaan ini memiliki alur yang substansial untuk masa depan. Mereka sekarang perlu berinvestasi pada orang-orang mereka, sekali lagi, tenaga kerja mereka, serta investasi modal yang harus mereka lakukan di dalam perusahaan mereka sendiri untuk meningkatkan tingkat produksi mereka," lanjutnya.
Pihak del Toro menegaskan bahwa jika kemajuan produksi senjata telah terjadi, maka AS akan berada dalam keadaan yang lebih baik untuk memasok ke Ukraina.
“Jadi ketika itu terjadi, kita akan berada di tempat yang lebih baik. Berapa lama waktu yang dibutuhkan seringkali bervariasi dari sistem senjata ke sistem senjata,” tambah del Toro.
Meski begitu, pernyataan del Toro tersebut telah memicu banyak sekali komentar dari media dan pakar AS, seperti dilansir dari TASS, Kamis (12/1/2023).
Layanan pers Angkatan Laut AS bergegas mengklarifikasi pernyataannya itu, untuk mencegah interpretasi bahwa AS mungkin perlu memutuskan apakah akan mempersenjatai diri atau Kyiv dalam 6 bulan hingga setahun ke depan.