Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sambut 2023, Ini Pesan Menteri Agama ke Jajaran Kemenag

Menteri Agama memerintah Kanwil Kemenag Provinsi dan Kepala Kantor di tingkat kabupaten/kota agar lebih sering silaturahmi dengan tokoh agama dan masyarakat.
Menetri Agama Yaqut Cholil Qoumas./www.kemenag.go.id
Menetri Agama Yaqut Cholil Qoumas./www.kemenag.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas menginstruksikan kepada jajarannya untuk menjaga kondusifitas di wilayahnya masing-masing.

Hal ini dilakukan berkaitan situasi politik yang diindikasikan akan semakin memanas di tahun 2023.

Yaqut mengingatkan ASN Kementerian Agama bahwa agama seringkali dijadikan sebagai instrumen dalam kontestasi politik. Hal seperti ini harus diantisipasi dini dan jangan dibiarkan agar tidak menjadi benih konflik dan memecah belah keamanan bangsa.

Karena itu, dia meminta para pejabat Kemenag, pusat dan daerah, perlu melakukan Langkah mitigasi dan antisipasi dini.

“Saya mengingatkan kembali, 2023 sudah menjadi tahun yang diindikasikan tahun politik yang penuh kerawanan, terutama penggunaan agama sebagai instrumen politik. Karena itu, saya perintahkan untuk semua agar mengantisipasinya,” ungkapnya pada rapat koordinasi yang diikuti oleh para pejabat Kementerian Agama dari Para Eselon I, Kepala Kanwil Provinsi hingga para Kepala kantor Wilayah kabupaten/kota yang dilakukan secara virtual Senin (2/1/2023).

Dia memerintahkan para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi dan Kepala Kantor di tingkat kabupaten/kota agar lebih sering bersilaturahmi dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat, hingga ke lapisan yang paling bawah.

“Lebih sering silaturahmi ke tokoh masyarakat, bupati, gubernur, tokoh agama, pengurus rumah ibadah, kalo perlu ke RT dan RW untuk menghindari politisasi agama. Mau tidak mau, situasi politik ke depan Kemenag memiliki peran penting,” tegasnya.

“Kita perlu konsentrasi penuh untuk meminimalisir praktik politisasi agama,” ungkapnya.

Menteri juga meminta para pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) terlibat aktif dalam memberikan narasi-narasi positif guna menghindari konflik atas nama agama di tahun ini.

“Libatkan dosen agar aktif membangun wacana yang positif tentang kebangsaan dan toleransi beragama,” jelasnya.

Terakhir, Gus Men menginstruksikan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag untuk tidak mengeluarkan ujaran kebencian, baik di dunia maya maupun dunia nyata. Gus Men akan terus memantau secara rutin agar semua tetap kondusif dan tidak memicu konflik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper