Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan 10 operasi tangkap tangan (OTT) sepanjang tahun 2022. Hal tersebut berdasarkan laporan kinerja KPK sepanjang 2022.
Peningkatan kinerja OTT KPK itu terjadi di tengah sorotan dari Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Selama 2022, KPK melakukan 10 kegiatan tangkap tangan," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam konferensi pers di Gedung KPK, Selasa (27/12/2022).
Alex memperinci 10 perkara itu yakni, TPK terkait pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan di Pemerintahan Kota Bekasi , TPK kegiatan pekerjaan pengadaan barang dan jasa serta perizinan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur tahun 2021-2022, dan TPK Suap terkait dengan kegiatan pekerjaan pengadaan barang dan jasa tahun 2020 s/d 2022 di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara
Kemudian, TPK suap pengurusan perkara di PN Surabaya Jawa Timur , TPK suap pengurusan laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2021, TPK suap pengurusan perizinan di wilayah Pemerintah Kota Yogyakarta dan TPK terkait jual beli jabatan di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Terakhir, TPK suap oleh penyelenggara negara atau yang mewakilinya terkait penerimaan
calon mahasiswa baru pada Universitas Lampung tahun 2022 , TPK suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung , dan TPK suap dalam pengelolaan dana hibah provinsi Jawa Timur.
Baca Juga
Jumlah OTT KPK tahun 2022 meningkat hampir 2 kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 6 kali.
Dua dari 10 perkara tersebut masuk dalam kasus yang menyita perhatian publik. Kedua perkara itu adalah Korupsi penerimaan mahasiswa di Universitas Lampung dan Korupsi Pengurusan perkara di MA.