Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Lockdown, Kota Qingdao China Laporkan Setengah Juta Kasus Covid-19

Pejabat kesehatan senior China mengatakan, setengah juta orang di Kota Qingdao, China bahkan dinyatakan terinfeksi Covid-19 per harinya. 
Pejabat kesehatan senior China mengatakan, setengah juta orang di Kota Qingdao, China bahkan dinyatakan terinfeksi Covid-19 per harinya. . Bloomberg
Pejabat kesehatan senior China mengatakan, setengah juta orang di Kota Qingdao, China bahkan dinyatakan terinfeksi Covid-19 per harinya. . Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Penyebaran virus Corona di China kini kian mengganas. Seorang pejabat kesehatan senior China mengatakan, setengah juta orang di Kota Qingdao, China bahkan dinyatakan terinfeksi Covid-19 per harinya. 

Melansir dari Channel News Asia, sebuah kantor berita yang dioperasikan oleh Partai Komunias di Qingdao melaporkan bahwa kasus  Covid-19 di kota pesisir timur China tersebut telah mencapai angka 490.000 hingga 530.000 kasus per harinya. 

Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di berbagai wilayah ini muncul setelah pemerintah China mencabut sistem lockdown pada 7 Desember 2022 lalu. Lonjakan kasus tersebut telah menyebabkan adanya peningkatan jumlah pasien yang harus dirawat di rumah sakit setempat dan penumpukan di krematorium serta rumah duka. 

Kendati demikian, lonjakan kasus yang terjadi di berbagai wilayah China itu ternyata belum juga mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat. Sebagian besar berita yang diterbitkan oleh pemerintah bahkan masih meremehkan parahnya gelombang baru yang terjadi di negara tirai bambu itu. 

Pemerintah memutuskan untuk menjaga ketat media pemberitaan yang ada di negara tersebut dengan sensor online untuk menghapus konten yang dianggap sensitif secara politik. 

Adapun, gelombang baru Covid-19 juga telah membuat pemerintah China harus kembali melaporkan dua kasus kematian terbaru akibat Covid-19. Keduanya menjadi kasus kematian pertama yang dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional (NHC) sejak 3 Desember 2022. 

Dua kasus kematian terbaru itu lantas menjadi trending topik teratas di platform Weibo, media sosial buatan China yang mirip dengan Twitter. Netizen Weibo mempertanyakan keabsahan data kasus Covid-19 yang dipublikasikan oleh pemerintah.   

Banyak dari mereka menilai bahwa rendahnya jumlah kematian akibat Covid-19 yang tercatat usai pencabutan pembatasan pada 7 Desember 2022 lalu itu, tidak sesuai dengan pengalaman yang dilaporkan oleh negara lain setelah negara tersebut mengambil langkah serupa.   

Secara resmi, China hanya melaporkan 5.237 kasus kematian terkait Covid-19 selama pandemi yang hampir memasuki tahun ketiga. Angka tersebut sudah termasuk juga dengan dua kematian terakhir yang dilaporkan pada Senin (19/12/2022) kemarin.

Sejumlah ahli mengatakan, jumlah kematian akibat Covid-19 di China diperkirakan akan meningkat hingga di atas 1,5 juta kasus dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini lantaran China menjadi salah satu yang memiliki tingkat vaksinasi Covid-19 yang rendah, terutama di kelompok lanjut usia (lansia). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper